Partai ini nantinya akan menggabungkan konsep ideologi nasional religius yang disingkat dalam 'Indeks' (Islam, Nasional, Demokratis, dan Kesejahteraan).
"Yang ingin kami sampaikan adalah pembicaraan nasionalis dan religius itu selesai dan tak perlu dipertantangkan," katanya.
"Yang perlu diperjuangkan saat ini adalah bagaimana mewujudkan demokrasi di Indonesia. Tujuannya, bagaimana membuat indeks demokrasi di Indonesia bisa terus optimal demi kesejahteraan bangsa," tegasnya.
Selain Hamy, ada sejumlah mantan politisi PKS Jatim yang rencananya bergabung di partai ini.
Di antaranya, mantan Ketua Deputi Pendidikan DPW PKS Jatim yang kini menjadi Ketua Garbi Jatim, Ahmad Hasan Bashori, hingga Ahmad Subhan yang kini menjadi Ketua Garbi Kota Surabaya.
Dari jajaran Anggota Fraksi PKS di DPRD Jatim, juga ada nama Ja'far Tri Kuswahyono, M Siroj, serta Hamy.
Bersama Hamy, Ja'far maupun Siroj saat ini bergabung di Garbi Jatim.
Sebelumnya, Hamy bersama Fahri juga telah mendeklarasikan pembentukan ormas Garbi di Jatim.
Hamy menjelaskan ide pembentukan Garbi adalah untuk memperbanyak keterlibatan masyarakat dalam forum diskusi sosial.
"Selama ini pembicaraan yang 'berat-berat' kan banyak di lakukan di gedung pemerintahan dan DPR. Garbi ingin ingin perbanyak di cafe-cafe dan dekat dengan rakyat," kata Hamy.
"Cafe menjadi tempat yang asyik untuk nongkrong mendiskusikan berbagai isu terbaru. Pembicaraan ini akan menghadirkan pembicara dengan kompetensi sesuai tema. Ide ini kita masifkan volumenya, sehingga persoalan Indonesia akan semakin banyak yang ikut membicarakan," urainya. (Surya/Bobby Koloway)
Penulis: Bobby Constantine Koloway
Sumber: Tribun Jatim