Sayed Junaidi Rizaldi
Aktivis 98 kelahiran Dumai Riau pesisir ini pun digadang gadang masuk kabinet Jokowi karena selama era Soeharto dan era reformasi pun belum pernah ada menteri asal Riau pesisir.
Beliau yang 20 tahun lalu berdiri sebagai jenderal lapangan gerakan mahasiswa 98 dari kelompok FKSMJ, kini duduk sebagai anggota DPRD Propinsi Riau.
“Sayed bisa menjadi menteri asal Riau jika Jokowi memilih berdasarkan agenda kedaerahan apalagi percepatan pembangunan di Riau sedang menjadi fokus Jokowi ,” kata Fernando dalam keterangannya.
Pengalamannya berorganisasi tidak perlu diragukan lagi. Terakhir Sayed yang dikenal dengan panggilan Pak Cik ini menjadi Ketua pelaksana Halal Bil Halal aktifis 98 bersama Presiden Jokowi dan juga Ketua pelaksana Rembug Nasional aktifis 98 di Kemayoran 7 Juli 2018 lalu.
Semasa mahasiswa, Pakcik juga aktif di pers Mahasiswa Aspirasi serta pernah jadi pengurus Kwarnas Pramuka.
Eli Salomo
Pemuda asal Binjai Sumatera Utara ini juga dianggap layak masuk jajaran menteri Jokowi. Eli aktifis 98 dari kelompok Front Kota yang juga aktif di gerakan buruh sekarang memilih jalan hidupnya menjadi pengusaha, lulusan ISTN ini juga aktif di berbagai organisasi kepemudaan ini punya seabrek pengalaman untuk memimpin salah satu kementerian yang ada.
Komitmennya untuk ikut membangun Bangsa dan mendukung kabinet kerja jilid II tak perlu diragukan lagi,” tegas Fernando lagi . Kemungkinan Eli siap masuk jajaran kabinet apapun yang diminta.
Kemampuan dan integritas keempat aktivis 98 ini patut diuji kala memimpin sebuah kementerian di kabinet Jokowi.
"Dan jika memang benar Jokowi komitmen terhadap agenda reformasi maka jatah aktivis 98 dalam kabinet Jokowi harus nya lebih dari 1 kursi Menteri karena kiprah mereka penting untuk menuntaskan agenda-agenda reformasi bukan kekuasaan itu harus diberikan kepada para penumpang gelap reformasi yang berpotensi menjadi beban bagi Jokowi pada 5 tahun ke depan,” ujar Fernando sambil menutup pembicaraan.
Bagaimana pun nantinya apakah ada aktivis 98 atau tidak yang masuk dalam kabinet Jokowi itu tergantung dari sang presiden sendiri.