Meskipun Kapolri telah mempublikasikan penyerangnya. Novel beralasan, langkah polisi menuntaskan kasusnya sungguh masih jauh.
Hingga saat ini saja polisi belum menangkap pelaku penyerangan di lapangan. "Apalagi berpikir sampai ke otak penyerangan," ujar Novelo.
Novel menyebut banyak orang terlibat dalam penyerangan itu. Keterlibatan itu tak lepas dari perintah jenderal polisi untuk mengaburkan fakta dan bukti peristiwa penyiraman dengan air keras padanya.
Bahkan ia menduga ada jenderal aktif diduga memerintahkan tim penyidik menghapus sidik jari pelaku yang tertinggal di cangkir wadah air keras saat olah tempat kejadian perkara.
Jenderal ini juga diduga terlibat dalam sejumlah rencana penyerangan terhadap Novel dan penyidik KPK lain.
Terkait tudingan Novel, Polda Metro Jaya membantah, oknum Jenderal terlibat dalam kasus intimidasi air keras.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono enggan menjawab soal dugaan oknum Jenderal dibalik teror air keras yang kembali diungkit oleh Novel Naswedan.
"Dulu sudah saya sampaikan itu (dugaan oknum Jenderal) fakta hukum atau asumsi, begitu kira-kira,” ujar Argo.
Dia menjawab beberapa kata menanggapi pertanyaan wartawan, tentang laporan, Novel telah menyampaikan dugaan keterlibatan oknum 'Jenderal' pada Polisi. (tribun nwtwork/ilp/sam)