Ia mengatakan terlalu beresiko apabila PKS mengambil langlah untuk bergabung dengan pemerintah.
Hal itu dikatakannya saat menjadi narasumber dalam diskusi bertajuk 'Setelah Putusan Mahkamah', di Gado-Gado Boplo Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (29/6/2019).
"Kalau PKS nampaknya sesuai, terlalu amat beresiko kalau memilih untuk berkoalisi bahkan analisis saya lebih baik PKS harus sendirian ketika harus sendirian ketika menjadi oposisi," katanya.
Tony melihat, PKS berpotensi menjadi partai besar jika berhasil memainkan peran oposisi dengan baik.
Ia memberi contoh yakni saat PDI Perjuangan menjadi oposisi selama 10 tahun di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) periode 2004-2014.
Hingga akhirnya, PDI Perjuangan berhasil memenangkan Pemilu berturut-turut pada 2014 dan 2019.
"Investasi ini penting lima tahun. Coba kita bayangkan PDIP 10 tahun investasi (menjadi oposisi), godaan apapun dia tolak, istiqomah, pemerintahan SBY dia bekerja keras tidak ada dalam pemerintahan, bekerja ke bawah dan hasilnya sekarang top leader," pungkasnya.