Puncaknya, pada 1998, Prabowo menjadi Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), dengan membawahi sekitar 11.000 prajurit.
Pasca-reformasi, Prabowo diberhentikan dari jabatan Pangkostrad. Kemudian, ia ditugaskan sebagai Komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI.
Setelah menjalani sidang Dewan Kehormatan Perwira terkait beberapa kasus, Prabowo diberhentikan dari militer. Pangkat militernya adalah Letnan Jenderal.
Baca: Siapa Saja Calon Kabinet Jokowi? Ini Bocorannya
Baca: Jokowi Akan Temui Pimpinan Parpol Sebelum Susun Kabinet
Baca: AHY dan Tiga Kader Demokrat Disebut-sebut Bakal Masuk Kabinet Jokowi, Bagaimana dengan Gerindra?
2. Sandiaga Salahuddin Uno
Sebelum terjun ke politik, nama Sandiaga Uno dikenal sebagai pengusaha muda dengan berbagai lini bisnisnya.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun dari Litbang Kompas, Sandiaga pernah berkarier sebagai pemegang saham PT Adaro Indonesia, Presdir PT Alberta Communication, Presdir PT Mitra Telecommunication dan bergabung dengan beberapa perusahaan internasional di Singapura dan Kanada.
Di dunia usaha, Sandiaga diakui sebagai seorang pebisnis sukses dan tercatat sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia.
Sandiaga pernah dinobatkan oleh Globe Asia sebagai orang terkaya ke-63 di Indonesia dengan jumlah kekayaan mencapai 245 juta dollar AS.
Ia juga mendapat penghargaan "Enterpreneur of the Year" dari Enterprise Asia pada 2008
Sandiaga semakin dikenal sebagai pejabat publik setelah memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2017 sebagai Wakil Gubernur bersama Anies Baswedan yang menjabat Gubernur.
Belum genap dua tahun menjabat wagub, Sandi berhenti dari jabatannya. Ia maju sebagai cawapres Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019.
3. Airlangga Hartarto
Pada mulanya, Airlangga Hartarto adalah pengusaha yang sukses. Ia memiliki banyak bisnis dengan berbagai perusahaan, antara lain PT Graha Curah Niaga yang bergerak di bidang agraria (pupuk), PT Jakarta Prime Crane, PT Bisma Narendra, dan Komisaris PT Sorini Corporation Tbk.
Tahun 2004 menjadi awal karier politik Airlangga. Pada tahun tersebut, ia menjabat sebagai Wakil Bendahara DPP Golkar hingga tahun 2009.