Bagi MPR, Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika wajib disosialisasikan kepada seluruh warga negara Indonesia, siapapun dan di manapun. Amanat UU. No. 17 Tahun 2014 Tentang MD3 yang mengamanatkan kepada anggota MPR untuk melakukan sosialisasi itu dijalankan oleh Wakil Ketua MPR EE Mangindaan saat dirinya berada di Amerika Serikat, 30 Juni 2019.
Kepada warga Indonesia yang tinggal di negeri Paman Sam, Mangindaan mengajak kepada mereka untuk tetap dan terus mencintai Indonesia. “Ayo kita cintai Indonesia meski berada di tempat yang jauh”, ujar mantan Gubernur Sulawesi Utara itu.
Dalam sosialisasi yang digelar di Kota Los Angeles, lebih lanjut Mangindaan menuturkan Indonesia adalah negara yang besar. Sebagai negara yang besar, Indonesia memiliki ribuan pulau, bahasa, adat istiadat, dan beragam agama.
Perbedaan itu, menurut mantan Menteri Perhubungan dalam Kabinet Presiden SBY, diakui oleh para pendiri bangsa.
“Pendiri bangsa sadar Indonesia bangsa yang majemuk terdiri atas beragam suku, budaya, bahasa, dan agama”, ujarnya.
Untuk itulah pentingnya warga negara Indonesia, siapapun dan di manapun, menjalankan Empat Pilar agar tercipta masyarakat yang sesuai dengan sila-sila Pancasila.
Dalam sosialisasi yang dihadiri oleh ratusan peserta yang datang dari berbagai kota di Amerika Serikat, Mangindaan didampingi oleh anggota MPR dari Kelompok DPD, Stefanus BAN Liow.
Dalam kesempatan yang sama, Stefanus menuturkan dari keanekaragaman yang ada, diharap semua langkah, kebijakan, dan tindakan yang dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah semua menuju kepada kehidupan berbangsa dan bernegara yang memperkuat persatuan dan kesatuan.
Sosialisasi Empat Pilar yang dilakukan oleh MPR tidak bersifat indoktrinasi. Untuk itu dalam setiap acara dibuka ruang tanya jawab. Pun demikian dalam sosialisasi yang digelar di negara ‘super power’ itu.
Ketika dibuka ruang pertanyaan, beberapa peserta menggunakan kesempatan yang ada untuk mencurahkan perasaan dan uneg-uneg yang dimiliki. Para warga negara Indonesia yang tinggal di sana menyatakan senang mengikuti sosialisasi sebab mendapat pencerahan tentang Pancasila.
“Saya bangga”, ujar salah seorang peserta. Meski mereka hidup di rantau namun tetap dan terus mencintai negeri asal usulnya, Indonesia.
Perasaan mereka tetap dan terus mencintai Pancasila dan Indonesia membuat Mangindaan dan Stefanus merasa bangga. “Luar biasa nasionalisme mereka begitu kuat”, ujarnya Stefanus. “Tidak luntur meski di negeri orang dan jauh”, tambahnya.(*)