Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memastikan sebanyak 10.000 kapal asing yang selama ini melakukan ilegal fishing atau mencuri ikan telah angkat kaki dari perairan Indonesia.
Menurut Susi, hal itu disebabkan adanya kebijakan pemerintah Indonesia yang secara tegas menindak kapal-kapal asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia.
Hal itu disampaikan Susi saat menyampaikan ekspose pencapaian program KKP 'kinerja semester 1 tahun 2019' di Graha Bina Bahari, Kantor KKP, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Kamis (4/7/2019).
“Jadi hilangnya 10.000 kapal asing justru malah menaikkan pendapatan kita,” ujar Susi Pudjiastuti.
Baca: Asian Schools Games 2019: Indonesia Ditargetkan Juara Umum Harus Raih 38 Medali Emas
Baca: Misi Direktur Cantik dari Klub Liga 2 Ini Sangat Keren
Baca: Kecurigaan Hotman Paris ke Wijin Pacar Gisella, Sebut Ariel hingga Hubungan Gaya Bule, Minta Diajari
Susi mengatakan, sebelum dilakukan penindakan penangkapan kapal asing, kondisi perekonomian nelayan menurun drastis.
Sebab, para nelayan kalah saing dalam menangkap ikan dengan kapal-kapal asing.
"Kapalnya luar biasa besar yang akhirnya menghabiskan sumber daya laut kita,” jelas Susi.
Ia pun membantah, jika kebijakannya yang menenggelamkan kapal asing pencuri ikan di Indonesia tak memiliki dampak terhadap kesejahteraan nelayan.
“Jadi tidak ada yang bilang penertiban illegal fisihing membuat mundur atau stagnan dari ekonomi perikanan. Tidak, malah justru luar biasa lebih baik,” kata Susi.
Susi menjabarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebut pertumbuhan PDB perikanan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Ia mencontohkan bagaimana PDB Perikanan mengalami kenaikan pada triwulan 1-2018 dan meningkat kembali pada triwulan 1-2019.
"Nilai PDB Perikanan mengalami kenaikan dari Rp 58,97 triliun pada TW I-2018 menjadi Rp 62,31 triliun pada TW I-2019," jelas Susi.
Semprot Tengku Zulkarnain