News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kecelakaan Maut di Tol Cipali

Pria Penyerang Sopir Bus Penyebab Kecelakaan Maut di Tol Cipali Mengidap Skizofrenia Paranoid

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bus yang kecelakaan di Tol Cipali KM 150+900, Senin (17/6/2019) dini hari. Kecelakaan itu menewaskan 12 orang. Tribun Jabar/Eki Yulianto

Ketua RT 1/RW 2 Kelurahan Watubelah, Rusbandi, mengaku telah mendengar kabar warganya yang menjadi tersangka dalam kasus kecelakaan maut di Tol Cipali.

"Tadi malam adiknya, Emah, ke rumah minta surat pengantar untuk klaim asuransi Jasa Marga," ujar Rusbandi saat ditemui di kediamannya, Selasa (18/6/2019).

Ia mengatakan, kala itu Emah sempat bercerita mengenai peristiwa yang menimpa kakaknya.

Amsor diketahui sudah bekerja sebagai petugas keamanan di Gandaria Tower Jakarta sejak 6 bulan lalu.

Baca: Hubungannya dengan Nikita Willy Kandas, Diego Michiels Siap Nikahi Gadis Samarinda

Menurut dia, Amsor merasa tidak tenang karena ada rekan kerjanya yang tidak menyukainya.

Bahkan, Amsor menaiki bus tersebut karena ingin pulang kampung kembali ke keluarganya.

"Kata adiknya itu Amsor seperti ada yang mengikuti, dibayang-bayangi sesuatu," ujar Rusbandi.

Ia mengatakan, perasaan tersebut dirasakan Amsor sejak berangkat menuju Cirebon.

Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi (kanan) didampingi Kapolres Majalengka, AKBP Mariyono (kiri) saat menyampaikan keterangan mengenai kecelakaan maut Tol Cipali KM 150 di RS Mitra Plumbon, Kabupaten Cirebon, Senin (17/6/2019) siang. TRIBUN JABAR/AHMAD IMAM BAEHAQI (TRIBUN JABAR/AHMAD IMAM BAEHAQI)

Bahkan, Amsor merasa seperti ingin dibunuh sehingga merasa was-was dan ketakutan.

Saat perjalanan itu, Amsor mendengar kenek dan sopir bus terlibat percakapan telepon.

"Di obrolan itu, Amsor mendengar sopir dan kenek bus terlibat rencana pembunuhannya," kata Rusbandi.

Karenanya, Amsor pun nekat menyerang sopir bus dan mencoba mengambil alih kemudi.

Nahas, bus yang melaju dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah itu oleng dan menyeberang jalur sebelahnya hingga menabrak kendaraan lainnya.

Negatif narkoba

Kapolda Jabar, Irjen Pol Rudy Sufahriadi, mengatakan, pihaknya telah melakukan tes urine terhadap Amsor.

"Tes urine itu hasilnya negatif," ujar Rudy Sufahriadi saat ditemui di RS Mitra Plumbon, Kabupaten Cirebon, Senin (17/6/2019) siang.

Ia mengatakan, motif penyerangan Amsor terhadap sopir bus juga masih didalami.

Namun, berdasarkan pemeriksaan awal Amsor merasa terancam karena akan dibunuh oleh sopir dan kenek bus berpelat nomor H 1469 CB itu.

Menurut Rudy, hal itu diketahui Amsor dari perbincangan telepon kenek dan sopir bus tersebut.

"Kami juga akan melakukan tes terhadap kondisi kejiwaan yang bersangkutan," kata Rudy Sufahriadi.

Dijerat pasal pembunuhan

Polisi menetapkan Amsor sebagai tersangka kasus pembunuhan sebagaimana diatur dalam Pasal 338 KUH Pidana.

"Sudah‎ ditetapkan tersangka atas dugaan tersangka merebut kendali hingga menyebabkan kematian. Kami terapkan pasal 338 juncto Pasal 359 KUH Pidana tentang menyebabkan orang meninggal," ujar Kapolres Majalengka AKBP Mariyono via ponselnya, Selasa (18/6/2019).

Hingga saat ini Amsor masih menjalani perawatan intensif.

Baca: Kerusakan Otak Akibat Kecanduan Minum Alkohol

"Amsor masih dirawat, yang bersangkutan belum diperiksa. Diperiksa psikiater saja muntah. Untuk kepentingan pemeriksaan, rencananya mau kami pindah ke Majalengka," ujar Mariyono.

Dari 12 orang yang meninggal, dua orang diantaranya sopir bus dan kondekturnya.

Polisi menjadikan W sebagai saksi kunci dalam kasus itu karena melihat perbuatan Amsor menyerang sopir dan kondektur.

"Ada saksi kunci yang duduk persis di belakang sopir. Kondisinya sekarang masih sehat. Dia melihat langsung Amsor berusaha merebut kendala mobil. Saat itu, sopir juga sedang main ponsel," ujar Mariyono.

Kronologi kejadian

Penyebab kecelakaan lalu lintas di KM 150+900 Tol Cipali, Senin (17/6/2019) dini hari dipicu seorang penumpang yang menyerang sopir bus bernomor polisi H 1469 CB.

Kepolisian hingga saat ini masih berupaya mengumpulkan keterangan saksi terkait kecelakaan lalu lintas yang menewaskan 12 orang tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun tribunnews.com, peristiwa bermula ketika bus sedang melaju dari arah Jakarta menuju Cirebon.

Tiba-tiba seorang penumpang bernama Amsor (29) menyerang sopir bus.

Baca: Aktivitas Agung Hercules di Luar Rumah Sakit, Ternyata Tetap Kerja Meski Idap Kanker Otak

Baca: Jelang Sidang Kedua Sengketa Pilpres 2019 Selasa Besok, Kesiapan KPU hingga Pro Kontra Jumlah Saksi

Baca: Kivlan Zen Akui Menerima Uang dari Habil Marati Tapi Bukan untuk Membunuh 4 Tokoh

Baca: Kronologi Setya Novanto Bisa Berada di Toko Bangunan: Pakai Kursi Roda Saat Tinggalkan Ruang Rawat

Penumpang yang diketahui bekerja sebagai sekuriti Gandaria Tower Jakarta tersebut kepada polisi mengaku dirinya menyerang sang sopir karena sopir dan kenek bus ingin membunuhnya.

Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudi Sufahriadi mengatakan niat tersebut diketahui Amsor setelah mendengar perbincangan telepon sopir dan kenek bus.

Bus PO Safari Lux Salatiga yang kecelakaan di Tol Cipali KM 150+900, Senin (17/6/2019) dini hari. Kecelakaan itu menewaskan 12 orang. Tribun Jabar/Eki Yulianto (Tribun Jabar/Eki Yulianto)

Setelah mendengar percakapan itu, Amsor langsung menyerang sopir bus.

"Dari pengakuannya itu sopir dan kenek bus ingin membunuhnya," ujar Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi kepada wartawan Tribun Jabar.

Saat menyerang sang sopir, Amsor mengaku berupaya mengambil alih kemudi bus.

Sopir pun tak tinggal diam, ujungnya sopir dan Amsor pun berebut kemudi.

Akibat aksi Amsor tersebut bus pun hilang kendali.

Baca: Dalam Tuntutan, Steve Emmanuel Disebut Tak Terbukti Sebagai Pengedar Narkoba

Baca: Tak Lagi Bersama Sabyan Gambus, Anisa Rahman Keluarkan Single Kekasih Hati, Simak Video Klipnya

Baca: Deretan Pengakuan dan Kondisi Penyerang Sopir Bus Safari di Tol Cipali, Seorang Sekuriti & Diisolasi

Bus yang semula berada di jalur arah Cirebon menerobos median jalan dan memasuki jalur arah Jakarta.

Kemudian, bus itu menabrak mobil Innova bernopol B 168 DIL.

Mobil truk pengangkut ayam yang berada di belakang Innova berhasil menghindar sehingga tidak terjadi tabrakan.

Namun, di belakang truk pengangkut ayam bernomor polisi R 1436 ZA itu, ada mobil Expander yang sedang melaju dan tak bisa menghindar.

Akibatnya, mobil Expander bernopol B 8137 PI menabrak bus.

Enam orang penumpang mobil Expander meninggal dalam peristiwa nahas tersebut.

Tiga orang penumpang mobil Innova juga bernasib sama.

Selain itu, tiga penumpang bus juga menjadi korban tewas atas kejadian tersebut. (tribunjabar.co.id/ tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini