News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

HMI Apresiasi Tokoh yang Berjasa di Balik Pertemuan Jokowi dan Prabowo

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PB HMI, R. Saddam Al Jihad

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PB HMI, R. Saddam Al Jihad mengatakan tokoh pemersatu Jokowi- Prabowo adalah kunci dari awal kemajuan bangsa Indonesia.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Budi Gunawan, adalah orang yang disebut ada di dalam pertemuan secara tiba-tiba dan menjadi momen penting untuk masa depan politik bangsa.

Terlebih lagi seperti yang disampaikan oleh Pramono Anung yang mengatakan bahwa Budi Gunawan adalah kunci dari pertemuan senyap Jokowi-Prabowo.

Saddam, yang juga kandidat Doktor Ilmu Pemerintahan menjelaskan memang salah satu kerja senyap intelijen hakikatnya untuk negara dan bangsa.

"Demi persatuan dan keberhasilan Pak Budi gunawan adalah keberhasilan menjaga persatuan bangsa dan negara. Salah satunya adalah kecepatan dan ketepatan mengambil keputusan pemersatuan," kata Saddam dalam keterangannya, Sabtu (13/7/2019).

Baca: Kepala BIN Budi Gunawan Disebut Berperan Sentral Terkait Pertemuan Jokowi dengan Prabowo

Saddam yang menyelesaikan sarjana ilmu pemerintahan soal undang-undang intelijen mengatakan bahwa agenda setting perlu dilakukan untuk mendukung persatuan dan kesatuan bangsa.

Yang secara substansial pertemuan Jokowi-Prabowo diinisiasi oleh figur kunci yaitu Budi Gunawan.

"Pak Budi Gunawan telah melakukan keberhasilan secara senyap, dalam teori pemerintahan disebut shadow of governance. Kita perlu mendukung gerakan pemersatuan seperti hal yang dilakukan oleh bapak budi gunawan," ujarnya.

Secara substansi, jelasnya, era generasi milenial saat ini tidak harus kontradiksi dengan relasi politik pemerintahan.

Namun di era modern saat ini semangat pemersatuan adalah semangat yang harus ditularkan terhadap semua kalangan, baik aktivis, mahasiswa, pemuda dan lainnya.

Terakhir penulis buku Pancasila ideologi dunia yang berusia 28 tahun ini mengatakan bahwa sudah saatnya era persatuan dikedepankan dalam ruang kebhinekaan dari pada bicara politik tanpa rasa kemanusiaan. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini