"Publik berkeinginan agar presiden membentuk kabinet yang profesional untuk memudahkan kerja-kerja pemerintahan baru di 2024."
"Namun, saat ini sepertinya tidak mudah bagi Jokowi untuk mewujudkan keinginan masyarakat, yaitu karena koalisi pendukungnya begitu tambun atau gemuk," tutur Arya saat dihubungi via telepon, Jumat, (12/7/2019).
Mengutip Kompas.com, Arya menyebutkan Jokowi juga akan mengalami kesulitan untuk berkompromi dengan partai politik pendukung saat koalisi pendukungnya banyak.
Diketahui hingga kini Partai Demokrat dan PAN sering diisukan pindah ke koalisi pemerintah.
"Selain gemuk dari sisi partai pendukung, juga ada ada wacana untuk menarik partai-partai baru yang berasal dari oposisi agar masuk juga di pemerintahan."
"Ini tentu menambah pekerjaaan rumah Jokowi guna membentuk kabinet yang profesional," jelasnya.
4. Prediksi menteri yang keluar
Joko Widodo diketahui masih memiliki waktu tiga bulan untuk menentukan kabinet barunya sebelum dilantik pada 20 Oktober 2019 mendatang.
Baca: Ahok Tak Bisa Jadi Menteri Jokowi & Maju Pilpres 2024, Ini Penjelasanya dari Sisi Hukum
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini diyakini akan menghapus beberapa nama dari Kabinet Kerja sebelumnya.
Dilansir Kompas.com, muncul dugaan setidaknya ada tiga nama menteri yang terancam meninggalkan kabinet.
Yakni Menteri Perekonomin Darmin Nasution, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, dan Menteri BUMN Rini Soemarno.
Sebelumnya, Jokowi mengungkapkan keinginannya memiliki jajaran menteri dari generasi muda.
Pasalnya, ia ingin para menteri di kabinet baru memiliki kemampuan mengeksekusi program secara tepat dan cepat.
"Ya, bisa saja ada menteri umur 20-25 tahun, kenapa tidak?"
"Tapi dia harus mengerti manajerial dan mampu mengeksekusi program-program yang ada. Umur 30-an juga akan banyak," ucap Jokowi.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)