TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Titiek Soeharto muncul untuk digadang maju dalam Pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Nama Titiek Soeharto diusulkan Ketua Umum Federasi Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB FEMMI) Abdullah Amas.
Abdullah Amas menegaskan bahwa gerakannya adalah independen.
"Bahwa ada komunikasi dengan lingkaran bu Titiek saya tegaskan tidak ada walau saya bisa saja mengkomunikasikan, sampai saat ini gerakan ini independen dan akan melihat respon rakyat," ujar Abdullah Amas melalui rilis kepada Tribunlampung.co.id, Senin (15/7/2019).
PB FEMMI memastikan akan mulai mengkampanyekan Titiek Soeharto sebagai capres 2024
"Kami gerakan mahasiswa yang independen dan terbuka bagi kader partai manapun namun soal pilpres 2024, kami akan berusaha masuk ke dalam ring utama dan kami akan mengusung bu Titiek Soeharto sebagai Capres 2024," ujar Abdullah.
Baca: KPK Masih Pikir-pikir Sikapi Vonis 6 Tahun Penjara Wakil Ketua DPR Nonaktif Taufik Kurniawan
Baca: S-400, Rudal Super Canggih Produksi Rusia yang Buat Turki Berpaling dari AS
Baca: Sebut Nama Tuhan, Wali Kota Surabaya Tri Risma Ancam Copot ASN yang Kurang
Baca: Desain Livery dan Helm Membuat Alvaro Bautista Gagal di WSBK Amerika?
Abdullah mengaku sejak menggaungkan wacana ini mulai berdatangan aktivis dan masyarakat yang ingin mengusung Titiek Soeharto.
"Sesuai analisa lawas pengamat dari Barat bahwa bu Titiek Soeharto akan menjadi pelaku utama dalam perpolitikan bangsa bahkan sebagai calon pemimpin bangsa," kata dia.
Ahok berpeluang
Dilansir dari kompas.com, Lembaga survei LSI Denny JA menilai bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih punya peluang untuk berlaga pada Pilpres 2024.
Peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar mengatakan, nama Ahok berpeluang besar menjadi "kuda hitam" yang memberi efek kejut pada kontestasi Pilpres 2024.
"Bisa jadi Basuki Tjahaja Purnama masuk sebagai sosok misterius, Mr X yang nomor 15 tadi. Dia menjadi sosok yang memberi efek kejut ke depan nanti ketika di 2024 nanti," kata Rully di Kantor LSI Denny JA, Selasa (2/7/2019).
Baca: Diprediksi Prabowo Akan Bertarung Kembali di Pilpres 2024, Juga Sandiaga dan Anies
Rully menuturkan, nama Ahok saat ini belum masuk bursa karena statusnya yang tidak memegang jabatan pemerintahan maupun jabatan partai politik tertentu.
Menurut Rully, peluang Ahok akan lebih besar jika ia mendapat amanah mengisi pos-pos penting, sehingga dapat menunjukkan kinerjanya dan kembali mencuri perhatian publik.