Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Corporate Secretary Bank Mandiri, Rohan Hafas mengaku tak khawatir insiden gangguan saldo rekening nasabah yang terjadi hari ini, Sabtu (20/7/2019) menurunkan nilai saham Bank Mandiri.
Ia menuturkan insiden tersebut terjadi pada akhir pekan atau saat lantai bursa sedang tak ada aktivitas.
Baca: Sempat Mengalami Gangguan, Seluruh Layanan Nasabah Bank Mandiri Kembali Normal
“Kami tak khawatir dengan resiko yang disebut resiko reputasi tersebut, kebetulan bursa saham sedang tutup, saya juga tak bisa menjawab pertanyaan itu karena bursa baru buka Senin,” ungkapnya di Jakarta.
Rohan mengatakan, dengan jangka waktu hingga Minggu, pihaknya bisa segera menyelesaikan masalah yang ada sebelum lantai bursa kembali dibuka dua hari lagi.
Ia juga menyatakan gangguan tersebut tak terlalu berpengaruh pada reputasi serta teknis Bank Mandiri di bursa saham.
“Mudah-mudahan Senin sudah selesai karena kami perkirakan sore hari ini masalah tersebut sudah selesai. Kami tak khawatir berpengaruh pada saham karena tidak menyangkut teknis finansial serta tidak terkait reputasi yang membahayakan,” tegasnya.
Rohan mengatakan hal ini baru pertama kali dialami Bank Mandiri yang selanjutnya akan melakukan investigasi audit.
“Kalau diibaratkan seperti kalau cabut flashdisk di komputer kan kadang eror, seperti itu. Setelah ini kami akan mengecek data mengalami corrupt di sebelah mana, apakah hardware atau software, tapi kemungkinan besar ada di hardware,” ujar Rohas.
Rohan sendiri mengatakan bahwa saldo rekening nasabah beserta berbagai layanan Bank Mandiri sudah normal seperti sediakala pada Sabtu sore.
Ia mengatakan meskipun baru kali ini mengalaminya, Bank Mandiri selalu melakukan antisipasi dengan mem-back up data rekening nasabah setiap hari.
“Sehingga kami tinggal melakukan check dan double check secara manual yang agak lama dan ada 10 persen nasabah yang terdampak atas gangguan ini. Dan gangguan ini menyasar nasabah secara random,” imbuhnya.
Baca: Saldo Rekeningnya Menyusut Dari Rp 190 Juta ke Rp 46 Juta, Nasabah Bank Mandiri Ini Sempat Was-was
Ia pun memastikan bahwa gangguan tersebut bukan disebabkan oleh ‘human error’.
“Bukan human error tapi secara sistem. Dan sebenarnya kami selalu mengantisipasi dengan melakukan ‘back up’ data setiap hari,” pungkasnya.