Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Nasdem mengatakan, pembahasan paket pimpinan MPR RI akan dibahas bersama dengan partai koalisi pendukung Jokowi-Maruf Amin.
Sekjen Partai Nasdem Johnny G Plate pun tak menampik, jika posisi pimpinan MPR sedang diperebutkan partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja.
Bahkan, posisi Ketua MPR RI juga diperebutkan partai pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Untuk itu, ia menegaskan, soal posisi pimpinan MPR RI akan dibahas melalui paket pimpinan MPR.
"Pasti bahwa itu akan dibicarakan dalam koalisi. Dan sebagaimana biasanya, koalisi selalu resolusi konsensus. Kita sepakati bersama akan menetapkan ketuanya dan dari partai apa saja wakilnya, ditambah dengan DPD. Karena itu syarat UU MD3," kata Johnny G Plate di kantor DPP NasDem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (22/7/2019).
Baca: Pembunuh Istri dengan Siramkan Cuka Para Dihantui Rasa Bersalah
Baca: Pak Jokowi, Kapan Perpres Kendaraan Listrik Keluar?
Baca: Unik, Persib Bandung Tak Pernah Kalah di 3 Laga Terakhir Saat Mainkan Pemain Ini
Baca: Kivlan Zen Ajukan Gugatan Praperadilan Atas Empat Hal Pokok Ini
Johnny G Plate pun tak mempermasalahkan jika Gerindra dan PAN juga mengincar kursi ketua MPR RI.
Karenanya, ia memprediksi kemungkinan akan ada dua paket untuk calon pimpinan MPR RI.
"Kalau dua paket, maka DPD ada dua calonnya. Masing-masing 1. Jadi kemungkinan akan ada dua paket. Yang mana itu masih bahasan lama di MPR," jelas Johnny G Plate.
Lebih lanjut, Johnny G Plate pun menyindir Gerindra yang percaya diri bisa mendapatkan kursi tersebut, lantaran menduduki posisi kedua sebagai pemenang Pemilu 2019.
"Mekanisme pemilihan bukan atas dasar suara rakyat, atas dasar paket. Dan yang milih itu, yang milih anggota MPR. Kalau berdasarkan itu (suara Pilpres), relevansi dengan MPR juga menjadi tidak jelas," beber Johnny G Plate.
Ia menuturkan, sampai saat ini koalisi masih belum membicarakan posisi oposisi.
Semuanya, lanjut Johnny G Plate, masih membicarakan soliditas partai politik.
"Koalisi ini pasti koalisi yang lebih strategis. Karena harus mengawal pemerintahan dan program," katanya.