Meski rencana mendatangkan rektor asing masih mendatangkan penolakan, namun Menristekdikti, M Nasir menyebut sudah ada rektor dari luar negeri yang mulai berminat dan bertanya soal aturan.
Saat ini menurut dia, sudah ada peminat dari Korea yang menawarkan diri dan peminat dari AS dan Inggris menanyakan prosedurnya.
"Ini Agustus dari Korea sudah tawarkan diri, 'saya mantan rektor Universitas di Korea, yang biasa jadi dunia'. Apa tidak direspon positif? Amerika lagi menanyakan prosedur, Inggris juga tanyakan,"ujar Nasir di Undip Semarang, Jawa Tengah, Kamis (1/8/2019).
Nasir menegaskan, jika ada kampus di Indonesia yang dipimpin rektor asing maka tidak akan ada pengaruh ke budaya atau kebangsaan. Ia menjamin nasionalisme tetap terjaga.
"Bagaimana mengubah budaya di akademik, tidak berarti mengubah budaya dan kebangsaan kita. Nasionalisme tetap jaga," tegasnya.
Baca: 5 Tips dan Trik Mendapatkan Tiket Pesawat Murah
Menristekdikti ingin mendatangkan rektor asing demi meningkatkan perguruan tinggi Indonesia di peringkat dunia. Nasir melihat pengalaman sejumlah negara yang menerapkan hal itu dan berharap bisa diterapkan di Indonesia.
Harapan Jokowi Dari Rencana Rektor Asing Pimpin PTN
Presiden Joko Widodo sudah menampung usulan dari Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir soal merekrut rektor warga negara asing untuk memimpin perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia.
Namun, berdasarkan informasi dari Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Adita Irawati, Presiden belum memutuskan apakah akan menerima usulan tersebut atau tidak.
Adita mengatakan, Kepala Negara pada intinya hanya berorientasi kepada peningkatan daya saing PTN di Indonesia.
"Presiden berharap perguruan tinggi nasional punya daya saing yang lebih tinggi. Rektor asing ini salah satu upayanya disamping pembenahan yang lain," kata Adita seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (1/8/2019).
Ketika ditanya kembali apakah artinya Presiden Jokowi menerima usulan itu, Adita menolak mengonfirmasinya.
"Saya enggak bilang begitu ya," ujar Adita.
Saat ini Adita mengatakan, Kemenristek Dikti sedang mengkaji rencana merekrut rektor asing agar bisa memimpin PTN di Indonesia.