TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Listrik PLN yang padam di Jakarta, Jawa Barat dan Banten membuat sejumlah tokoh nasional berkomentar di media sosial terutama twitter.
Umumnya mengkritik kinerja PT PLN karena dianggap bertanggungjawab terhadap listrik padam di separuh Pulau Jawa itu sejak kemarin siang.
Berikut komentar para tokoh itu :
"Dear PKN, mengapa istana makin gelap," tulis pengamat politik Rocky Gerung di twitter-nya.
Baca: Mengenal Sosok Sripeni, 2 Hari Menjabat Plt Dirut PLN, Listrik Padam di Jakarta, Jabar dan Banten
Baca: Final Piala Indonesia - PSM vs Persija, Pelatih Arema FC Bebekan Kelemahan dan Kekuatan Kedua Tim
Sekjen PSI Raja Juli Antono juga mengkritik PLN di twitter-nya :
"Dulu di Brisbane listrik pernah mati. PLN-nya Brisbane ganti rugi kira2 seharga bahan makanan yang potential busuk di kulkas. Saya gak tahu bgm menghitungnya. Yang pasti PLN-nya bertanggung jawab. Kesal rakyat lumayan terobati. PLN kita?" tulis Raja Juli.
Sementara itu Dahnil A Simanjuntak, Juru Bicara Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, juga mengkritik PLN dan terutama Menteri BUMN Rini Soemarno.
"Di Australia listrik Padam, kompensasinya gratis tagihan sebulan. di Korsel Menterinya Mundur. Disini Menterinya hilang tanpa pesan tak berani ngomong didepan kamera," tulis Dahnil di twitter.
Politisi Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan manajemen PLN harus bertanggungjawab.
"Listrik sudah terlalu lama mati dan begitu luas jangkauan matinya. Ada yg salah dengan sistem PLN. Tidak cukup hanya minta permintaan maaf bagi manajemen PLN. Pak @jokowi dan Menteri BUMN tlg beri sanksi manajemen PLN agar ada pembelajaran utk pelayanan yg lebih baik," tulis Andre Rosiade di akun twitter-nya.
Bukan sabotase
Plt Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani membantah padamnya listrik di Pulau Jawa sejak kiranya pukul 12.00 WIB disebabkan oleh faktor politis maupun sabotase dari pihak tertentu.
Wanita yang baru ditunjuk sebagai Plt Dirut Baru PLN sejak 2 Agustus lalu itu mengatakan, peristiwa tersebut diakibatkan oleh kesalahan teknis.
"Kami tidak melihat ini adanya satu hal yang sifatnya politis atau sabotase. Tidak," ucapnya dalam jumpa pers di Depok, Jawa Barat, Minggu (4/8/2019).