Selanjutnya Sripeni menjelaskan sistem kelistrikan di Jawa-Bali terdapat dua sistem yaitu utara dan selatan.
Sistem transmisi masing-masingnya memiliki dua sirkuit. Dua sirkuit di utara dan dua sirkuit di selatan.
Jadi totalnya 4 sirkuit/jaringan, yang menjadi backbone yaitu jaringan 500 kV.
Sirkuit utara adalah Rembang, Ungaran, Mandiraja.
Kemudian yang selatan Kediri, Kasugihan, kemudian Tasik. Dua-nya adalah 500 kV, dua sirkuit.
Sripeni menjelaskan kejadian padamnya listrik Minggu kemarin.
"Jadi pada utara pada titik di jaringan Ungaran-Pemalang, itu di Kecamatan Gunung Padi, terjadi gangguan di mana gangguan pertama terjadi 11.48 WIB. Kemudian sirkuit kedua juga mengalami gangguan. Nah, kemudian secara otomatis pasokan listrik dari timur ke barat, ini dalam rangka efisiensi, pasokan listrik murah ditransfer dari timur ke barat," kata Sripeni.
Masih panjang penjelasan Sripeni mengurai pasokan dan distribusi jaringan arus listrik di Pulau Jawa dan Bali.
Atas jawaban yang panjang lebar, Jokowi tampak kesal kepada pihak PLN.
"Penjelasannya panjang sekali," ujar Jokowi, kemudian meninggalkan kantor PLN.
Baca: Bisnis Prostitusi Berkedok Warung Kopi: Petugas Temukan Alat Kontrasepsi, PSK Dibayar Rp 150 Ribu
Dalam penjelasan panjang itu, Plt Dirut PLN Sripeni menjabarkan, salah satu mitigasi yang telah dilakukan oleh kami adalah membangun PLTU murah, di pusat beban yaitu di wilayah barat, sekarang sedang berjalan.
Salah satunya yang akan beroperasi pada tahun ini adalah Jawa 3.
Sebesar 1000 mV akan masuk pada 2019, kemudian 2020 - 1000 mV, dan selanjutnya 2023 akan ada 1000 mV dari Suralaya 9 dan kemudian 2024 1000 mv lagi dari Suralaya 10.
Dari kondisi seperti itu, maka secara otomatis transfer daya dari timur ke barat sebesar 2000 mv pindah jalur menuju ke jalur selatan.