Lagi-lagi ruang transit yang sudah disiapkan PLN "dianggurkan" Jokowi.
Padahal di ruangan itu disediakan meja bundar lengkap dengan kursi berwarna putih.
Di atas meja disediakan air minum, buah dan beberapa kudapan.
Presiden Joko Widodo mendatangi kantor pusat PT PLN, kemarin pagi.
Waktu belum genap pukul 09.00 WIB, presiden yang mengenakan kemeja putih lengan panjang sudah tiba di Gedung Utama PLN.
Jika tamu penting biasanya terlebih dahulu transit di ruang tamu direksi PLN, sedangkan Jokowi memilih langsung masuk ke ruang rapat.
Mantan Gubernur DKI Jakarta dan mantan Wali Kota Solo itu meminta penjelasan manajemen PLN mengenai padamnya listrik di wilayah Jakarta raya yang meliputi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) hingga sebagian Pulau Jawa.
Baca: Misteri Kematian Pasangan Selingkuh Mulai Terkuak, Pelaku Ternyata Masih Kerabat Suami Korban
Sejak awal, Jokowi mengingatkan agar manajemen PLN memberikan penjelasan simpel, mudah dimengerti dan tidak bertele-tele.
"Pagi hari ini saya datang ke PLN. Pertama saya ingin mendengar langsung peristiwa pemadaman total Minggu kemarin. Dan dalam sebuah manajemen besar, seperti PLN, mestinya, menurut saya, ada tata kelola risiko yang dihadapi dengan manajemen besar tentu saja ada contigency plan, ada back up plan," ujar Jokowi.
Ia mengajukan pertanyaan, "kenapa itu tidak bekerja dengan cepat dan dengan baik. Saya tahu peristiwa seperti ini pernah kejadian di tahun 2002, 17 tahun lalu untuk Jawa dan Bali. Mestinya itu bisa dipakai sebuah pelajaran kita bersama jangan sampai kejadian yang sudah pernah terjadi kembali terjadi lagi."
Ajak Blak-blakan
Presiden mengatakan, padamnya lsitrik lebih dari 6 jam, bahkan ada lokasi yang mengalami pemadaman lebih dari 12 jam, tidak hanya bisa merusak reputasi PLN, namun banyak hal di luar PLN, terutama konsumen sangat dirugikan.
Pelayanan transportasi umum sangat berbahaya, moda transportasi umum MRT misalnya.
"Oleh sebab itu, pagi hari ini saya ingin mendengar langsung. Tolong disampaikan yang simpel-simpel saja. Kemudian kalau ada hal yang kurang, ya blak blakan saja. Sehingga bisa diselesaikan dan tidak terjadi lagi untuk masa masa yang akan datang," kata Jokowi.