News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Orang Tua di Bali Pingsan dan Syok Dengar Kabar Wayan Ada dan Arsana Tewas di Jepang

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi dua warga Bali tewas tenggelam di Jepang. (Tribun Bali/Prima)

Dari penelusuran Tribun Bali, kemarin, kedua korban diketahui berasal dari Desa Pempatan, Rendang, Kabupaten Karangasem.

Wayan Ada merupakan warga Banjar Pempatan dan Wayan Ariana dari Banjar Waringin. Diduga, keduanya tengah mengikuti magang di Jepang.

Baca: Pelaku Perusakan Rumah Menteri Susi Ditangkap, Ibunda Mengaku AS Sangat Membenci Bu Susi

Dilaporkan, kejadian berlangsung sekitar pukul 14.20, Minggu (4/8/2019), di sungai yang berada dekat Kota Iwaba.

Mereka bermain di sungai itu bersama 10 teman lainnya yang juga melakukan barbeque.

Seorang penduduk setempat, Kitagawa (63), mengungkapkan sungai tersebut cukup dalam sekitar 3 meter dan cukup membahayakan.

"Oleh karena itu sekolah dasar di dekat lokasi tersebut melarang para muridnya berenang di lokasi bahaya tersebut karena sudah pernah ada korban sebelumnya," terangnya.

"Saat kejadian kemarin ada sekitar 50 orang mengunjungi sungai tersebut bermain-main di sana," tambah Kitagawa.

Lokasi dua warga Indonesia tenggelam di Sungai Warashina Kota Iwaba Perfektur Shizuoka Jepang, Inzet : Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber Daya Mineral (Disnaker ESDM) Bali Ida Bagus Ngurah Arda. (Kolase Tribun Bali)

Disnaker Belum Tahu

Saat dikonfirmasi terkait kasus ini, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber Daya Mineral (Disnaker ESDM) Bali, Ida Bagus Ngurah Arda, mengaku belum mengetahui kabar meninggalnya dua pemuda asal Bali di Jepang.

Bahkan ketika Tribun Bali menemuinya di Gedung DPRD Bali, kawasan Renon, Denpasar, Senin (5/8/2019), Arda mengucapkan terima kasih karena diberikan informasi.

Dia pun pada saat tersebut langsung menghubungi beberapa bawahannya untuk melakukan pengecekan.

Disnaker mencari data kedua korban, sekaligus mengecek apakah sebagai tenaga kerja atau tenaga magang.

"Saya telepon beberapa staf saya untuk mengecek dan melakukan konfirmasi ke BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia) dan pelatihan kerja," katanya.

Tidak Terdata

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini