TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Bijaklah menjalani hidup. Jangan besar pasak daripada tiang. Kalimat bijak ini rupanya tidak berlaku buat Messy, warga Dusun Rejo Mulyo Kecamatan Lubukraja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).
Keinginan punya gaya hidup mewah ala sosialita membuatnya khilaf, hingga membuatnya nekat menggelapkan BPKB kendaraan senilai Rp 2,1 miliar. Messy pun kini ditahan polisi.
Sehari-harinya Meyssi hanya pegawai pegawai honorer di kantor Samsat di Jambi.
"Khilaf akan pergaulan gaya hidup messy yang berlebihan. Sedangkan Meyssi tidak sadar diri," kata Messy sambil menangis saat mengakui perbuatannya.
Messy dijuluki sebagai ratu sosialita di likungannya, karena dikenal memiliki gaya hidup yang cukup mewah.
Dikutip dari Tribun Sumsel, Meyssi bercerita jika suaminya berprofesi sebagai sopir dengan penggasilan Rp 1,5 juta per bulan.
Sambil menangis dia mengaku terlena dengan gaya hidup 'wah' setelah menghasilkan uang dengan mudah dari menggelapkan BPKB.
Uang dari hasil penggelapan BPKB mobil ia gunakan untuk kebutuhan pribadi seperti membeli motor, kursi, tas-tas bermerek, serta beberapa sepatu kerja dengan harga selangit.
Dilaporkan suami ke polisi
Meyssi bercerita dia mulai menggelapkan BPKB milik orang lain sejak tahun 2016. Setelah berhasil di satu mobil, ia mencobanya kembali.
"Meyssi terjebak (terlena). Dimulai dari tahun 2016. Dari situ Meyssi khilaf karena pergaulan dan gaya hidup berlebihan. Sedangkan Meyssi tidak sadar diri bahwa sebenarnya Meyssi hanya seorang honor di Samsat," kata Meyssi.
Ia membuka biro jasa "Arcap" yang melayani pengurusan surat-surat kendaraan roda empat.
Baca: Diujicoba Pada Tikus yang Terpapar Sel Kanker, Peneliti Ini Kaget dengan Khasiat Kayu Bajakah
Biro jasa tersebut dibuat agar dia bisa mendapatkan uang lebih banyak.
"Pertamanya Meyssi menggadaikan satu buah mobil. Terus khilaf lagi menggadaikan 2-3 mobil dari situ Meyssi mulai gali lubang tutup lubang akibat perbuatan Meyssi sendiri sampai 31 BPKB," ucapnya sambil terus meneteskan air mata. Keluarganya
Baca: Tiga Kode Keras Isyarat Penolakan PDIP Atas Keinginan Demokrat Gabung ke Pemerintahan Jokowi