News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pidato Kenegaraan

Jokowi Sanjung Kinerja Lembaga Yudikatif

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menghadiri acara Sidang Tahunan MPR tahun 2019 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (16/8/2019). Sidang tersebut beragendakan penyampaian pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyinggung soal kinerja lembaga yudikatif, yaitu Mahkamah Agung (MA), Mahkamah Konstitusi (MK), dan Komisi Yudisial (KY), pada pidato kenegaraan.

Menurut dia, pengelolaan ketiga lembaga tersebut sudah dilakukan secara transparan dan akuntabel.

Selain itu, untuk mempermudah pencari keadilan telah dilakukan sejumlah terobosan.

"Dalam pembangunan hukum, MA terus melanjutkan inovasi. Saya mengapresiasi upaya MA mewujudkan azas peradilan yang sederhana, cepat, dan berbiaya ringan," kata Joko Widodo, di gedung kura-kura komplek parlemen, Jumat (16/8/2019).

Dia mendukung upaya MA mempermudah rakyat mencari keadilan.

Dia mendukung upaya MA membangun budaya sadar dan budaya taat hukum agar semakin mengakar.

Pada saat ini, kata dia, sistem peradilan berbasis elektronik sudah diterapkan di semua lingkungan lembaga peradilan.

Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menghadiri acara Sidang Tahunan MPR tahun 2019 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (16/8/2019). Sidang tersebut beragendakan penyampaian pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Para pencari keadilan sekarang secara online makin mudah mendaftarkan perkara dan melakukan pembayaran.

"Proses pemanggilan dan pemberitahuan sidang, serta penyampaian putusan peradilan juga dilakukan secara online. Bahkan, saat ini MA sudah melangkah lebih jauh lagi dengan mengembangkan e-court menuju e-litigasi. Semua langkah inovasi ini harus kita apresiasi," kata dia.

Baca: Yenny Wahid Ungkap Peran Penting Menteri Investasi di Kabinet Jokowi

Baca: Surya Paloh Ungkap Pembicaraan dengan Jokowi di Singapura

Dia menjelaskan, perluasan akses bagi para pencari keadilan juga dilakukan oleh MA.

Hingga akhir tahun 2018 lalu, MA telah meresmikan 85 pengadilan baru di berbagai pelosok tanah air.

Ada tambahan 30 Pengadilan Negeri, 50 Pengadilan Agama, tiga Mahkamah Syariah, dan dua Pengadilan Tata Usaha Negara.

Dari berbagai langkah tersebut, kata dia, MA berhasil mengurangi jumlah tunggakan perkara menjadi 906 perkara pada tahun 2018. Jumlah terendah sepanjang sejarah berdirinya MA.

"MA juga terus berbenah dengan melakukan beberapa langkah perbaikan, seperti pembaharuan dalam tata cara penyelesaian gugatan sederhana dan pembaharuan di bidang manajemen perkara," ujarnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini