"Apapun tugas dari negara sepanjang mengikuti aturan konstitusi, berjuang untuk masyarakat untuk menegakkan kebenaran, dan berbanding lurus dengan apa yang mbok pegang, ya mbok siap," ujarnya tegas.
Mengenai posisi kementerian yang menurutnya tepat untuk dirinya, Luh Djelantik mengaku menyerahkan kepada Jokowi.
"Pengabdian mbok pada negeri, pada masyarakat Indonesia, pada masyarakat Bali, dan kecintaan mbok pada bangsa ini sudah mbok lakukan sejak lama, ada rekam jejaknya," ungkap dia.
Namun, ia menyatakan tidak kecewa apabila nantinya tidak menjadi menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf. Menurutnya, ia akan tetap membantu pemerintahan Jokowi di periode kedua.
Hanya saja, ia mengakui apabila berada di pemerintahan akan jauh lebih memiliki dampak besar bagi masyarakat Bali.
"Apapun itu perjuangan mbok akan tetap sama, tidak harus melalui kontestasi pileg atau memegang jabatan di pemerintahan. Tapi memang jauh lebih besar dampaknya bagi masyarakat, bagi Bali jika mbok melakukannya dari dalam sistem," tukasnya.
Kader PDIP
Langkah Luh Djelantik menuju kursi menteri memang diprediksi tak mudah.
Meski namanya kini santer di Istana, ia harus bersaing dengan beberapa kader PDIP Bali yang namanya sejak awal gencar disebut-sebut masuk bursa menteri.
Sebagai partai pengusung utama Jokowi dengan kemenangan 91,68 persen di Bali, kader-kader PDIP asal Bali dianggap layak mendapat jatah menteri.
Baca: Kisah Tersisa dari Remaja Paskibraka: Hadiah Sepeda dan Sepatu dari Jokowi untuk Gita Bahana
Bahkan pada Kongres V PDIP di Sanur, beberapa waktu lalu, diusulkan agar jatah menteri dari Bali berasal dari PDIP.
Adapun kader-kader PDIP yang masuk bursa menteri di antaranya Bupati Tabanan Putu Eka Wiryastuti, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace, pengacara yang lolos sebagai anggota DPR RI, Wayan Sudirta.
Sementara nama-nama lain di luar kader PDIP yang masuk bursa menteri di antaranya anggota DPD Dapil Bali, Gede Pasek Suardika, Gusti Putu Artha, Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) I Dewa Palguna, Staf Khusus Presiden AA Ari Dwipayana, Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, dan lainnya.
Saat ini Bali memiliki satu wakil di Kabinet Kerja I yakni AA Gede Ngurah Puspayoga yang menjadi Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM).