TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Konstelasi perebutan kursi menteri dari Bali di Kabinet Kerja Jilid II semakin menarik.
Terbaru, nama politikus NasDem yang dikenal juga sebagai desainer top asli Bali, Ni Luh Putu Ary Pertami Djelantik, disebut-sebut masuk dalam bursa menteri Jokowi-Ma'ruf.
Hal ini seperti diungkapkan oleh mantan Wakil Direktur Departemen Saksi TKN Jokowi-Ma'ruf, I Gusti Putu Artha.
Lewat akun Facebook-nya, ia menyebut ada seorang perempuan Bali yang akan ditelepon oleh Presiden Jokowi dalam waktu dekat.
"Seorang perempuan Bali akan ditelepon Jokowi. Nyali, kontribusi dan rekam jejaknya terang benderang (ini prediksi saya terkini)," tulis mantan Komisioner KPU RI ini pada Sabtu (17/8/2019) pukul 10.21 Wita.
Saat dikonfirmasi Tribun Bali, Minggu (18/8/2019), Putu Artha memprediksi Luh Djelantik bakal masuk bursa menteri dari Bali.
Dan, baginya sosok wanita kelahiran Bangli, 15 Juni 1975 ini memang layak menjadi pembantu Jokowi di Kabinet Kerja II.
Menurut Ketua Komisi Saksi Nasional DPP NasDem ini, Jokowi sebagai presiden terpilih telah memberikan berbagai sinyal ingin menteri yang memiliki nyali, keberanian, eksekutor, dan memiliki jiwa manajerial yang baik.
Putu Artha pun mengungkapkan, dari nama-nama yang beredar di Istana, nama Luh Djelantik santer dibicarakan.
Desainer kondang ini pun mendapat undangan khusus dari Jokowi pada upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI di Istana Negara, Sabtu (17/8/2019).
"Kalau dari sinyal-sinyal yang disampaikan Jokowi, dia butuh seorang yang punya nyali keberanian, eksekutor, berani ngambil keputusan, kemudian dia punya kemampuan manajerial yang khas, maka di antara pilihan tersebut dari nama-nama yang beredar sangat mungkin Djelantik yang akan masuk," ungkapnya.
Apalagi, Luh Djelantik menurut dia sudah banyak berkeringat dalam membantu kemenangan Jokowi. Bahkan sudah terlibat sejak Pilgub DKI Jakarta 2013 silam.
"Rekam jejaknya dalam konteks berkeringat dengan Jokowi sejak 2012, Pilpres 2014, Ahok-Djarot, sampai 2019 kemarin," tegasnya.
Putu Artha juga mengakui Luh Djelantik merupakan tokoh Bali yang memiliki jaringan luas baik nasional maupun internasional.
Apalagi, sebagai seorang pelaku UMKM dan industri kreatif Luh Djelantik menurutnya sangat sukses.
"Dia termasuk sedikit dari kader Bali yang memiliki networking kuat secara internasional maupun lokal. Dia juga perempuan yang sangat berani dan punya nyali dan dia sangat spesifikasi dalam bidangnya, bahkan misalnya pilihan dia di UMKM dan industri kreatif ini menjadi sangat tepat," ujarnya.
Apakah NasDem akan mendorongnya sebagai menteri ke Jokowi?
Putu Artha memilih menjawab secara diplomatis. Ia menyebut otoritas tersebut ada di Ketua Umum DPP NasDem, Surya Paloh.
"Kalau itu otoritas ketua umum. Saya cuma sedang mencocokkan antara pilihan Jokowi dengan apa yang ada di dalam Djelantik," ujar dia berkelit.
Mengenai peluang dirinya sendiri untuk menjadi menteri Jokowi, Putu Artha memilih realistis.
Ia justru menilai sosok Luh Djelantik jauh lebih memiliki kapasitas dibandingkan dirinya.
"Dibanding saya, dia jauh lebih punya kapasitas, dia orang yang dikatakan Jokowi The Right Woman and The Right Place," tandasnya.
Baca: Kisah Aksi Heroik 12 Prajurit TNI Pukul Mundur Kelompok Bersenjata Pimpinan Egianus Kogoya di Papua
Djelantik Siap
Saat dikonfirmasi terpisah, Luh Djelantik tampak terkejut ketika tahu namanya diprediksi masuk bursa menteri.
"Oh my God, aku gak tahu ya. Mbok (kakak) malah baru tahu dari kamu (Tribun Bali, red)," katanya, Minggu (18/8/2019).
Saat disinggung mengenai kedatangannya ke Istana Negara pada momen peringatan HUT RI Ke-74, ia mengaku hanya memenuhi undangan dari Presiden Jokowi.
"Itu cuma undangan upacara, tidak lebih," ungkapnya.
Namun demikian, ia menyatakan kesiapannya jika nantinya diminta oleh Jokowi masuk kabinet.
"Apapun tugas dari negara sepanjang mengikuti aturan konstitusi, berjuang untuk masyarakat untuk menegakkan kebenaran, dan berbanding lurus dengan apa yang mbok pegang, ya mbok siap," ujarnya tegas.
Mengenai posisi kementerian yang menurutnya tepat untuk dirinya, Luh Djelantik mengaku menyerahkan kepada Jokowi.
"Pengabdian mbok pada negeri, pada masyarakat Indonesia, pada masyarakat Bali, dan kecintaan mbok pada bangsa ini sudah mbok lakukan sejak lama, ada rekam jejaknya," ungkap dia.
Namun, ia menyatakan tidak kecewa apabila nantinya tidak menjadi menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf. Menurutnya, ia akan tetap membantu pemerintahan Jokowi di periode kedua.
Hanya saja, ia mengakui apabila berada di pemerintahan akan jauh lebih memiliki dampak besar bagi masyarakat Bali.
"Apapun itu perjuangan mbok akan tetap sama, tidak harus melalui kontestasi pileg atau memegang jabatan di pemerintahan. Tapi memang jauh lebih besar dampaknya bagi masyarakat, bagi Bali jika mbok melakukannya dari dalam sistem," tukasnya.
Kader PDIP
Langkah Luh Djelantik menuju kursi menteri memang diprediksi tak mudah.
Meski namanya kini santer di Istana, ia harus bersaing dengan beberapa kader PDIP Bali yang namanya sejak awal gencar disebut-sebut masuk bursa menteri.
Sebagai partai pengusung utama Jokowi dengan kemenangan 91,68 persen di Bali, kader-kader PDIP asal Bali dianggap layak mendapat jatah menteri.
Baca: Kisah Tersisa dari Remaja Paskibraka: Hadiah Sepeda dan Sepatu dari Jokowi untuk Gita Bahana
Bahkan pada Kongres V PDIP di Sanur, beberapa waktu lalu, diusulkan agar jatah menteri dari Bali berasal dari PDIP.
Adapun kader-kader PDIP yang masuk bursa menteri di antaranya Bupati Tabanan Putu Eka Wiryastuti, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace, pengacara yang lolos sebagai anggota DPR RI, Wayan Sudirta.
Sementara nama-nama lain di luar kader PDIP yang masuk bursa menteri di antaranya anggota DPD Dapil Bali, Gede Pasek Suardika, Gusti Putu Artha, Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) I Dewa Palguna, Staf Khusus Presiden AA Ari Dwipayana, Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, dan lainnya.
Saat ini Bali memiliki satu wakil di Kabinet Kerja I yakni AA Gede Ngurah Puspayoga yang menjadi Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM).
Hanya Puspayoga yang merupakan kader PDIP, kemungkinan tidak lagi menduduki kursi menteri karena faktor kondisi kesehatan.
Sebelumnya, Jokowi memastikan jatah menteri untuk Bali di kabinetnya mendatang. Hal ini disampaikannya usai menghadiri pembukaan Kongres V PDIP di Inna Grand Bali Beach Sanur beberapa waktu lalu.
"Yang jelas dari Bali pasti ada," katanya.
Namun saat disinggung lebih dalam mengenai siapa yang akan berpeluang menduduki kursi itu, Jokowi memilih tersenyum.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Luh Djelantik Masuk Bursa Menteri, Putu Artha Sebut Punya Kapasitas dan Nyali