TRIBUNNEWS.COM - Sherly Annavita seorang wanita yang dikenal sebagai Millenial Influencer memberikan argumentasinya soal anggaran dan pengeluaran untuk pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan.
"Kondisi keuangan negara kita tidak sedang baik-baik saja. Kita tahu tahun 2019 ini diperkirakan utang Indonesia mencapai 275 Triliun. Itu baru utang bunganya saja belum pokoknya. Dan ini dua kali lipat bunganya dibandingkan tahun Pak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Akhir zaman Pak SBY. Itu artinya dalam 5 tahun ini Pak Jokowi berutang sangat banyak. Kalau kita kalkulasikan ini mendekati 1 hari 1 Triliun. Jika ini terus bertambah dan bertambah," papar Sherly Annavita.
Sherly Annavita mengungkapkan sebuah perumpamaan jika 1 Triliun yang dikeluarkan bangsa Indonesia untuk membayar utang dialokasikan kepada pendidikan, kesehatan serta kesejahteraan honorer di Indonesia maka itu akan lebih menguntungkan masyarakat Indonesia.
"Bayangkan teman-teman 1 hari bangsa Indonesia membayar bunga hutang 1 Triliun akan sangat bermanfaat jika dialokasikan untuk kesehatan, pendidikan, kepastian kesejahteraan honorer yang mana fasilitasnya jauh lebih diuntungkan masyarakat atas kebijakan-kebijakan tersebut," lanjutnya.
Menanggapi pendapat Sherly Anavita soal anggaran pemindahan ibu kota yang berindikasi akan menambah utang negara, Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany menjelaskan dalam skema pembiayaan yang disampaikan Badan Penyelenggara dan Pembangunan Nasional (Bappenas), tidak ada satu pun opsi untuk melakukan utang.
Menurutnya, dalam skema pembiayaan yang disampaikan Badan Penyelenggara dan Pembangunan Nasional (Bappenas), tidak ada satu pun opsi untuk melakukan utang.
Tak hanya itu, Politisi Partai Serikat Indonesia (PSI) Tsamara Amany menjelaskan jika pemindahan ibu kota ke Pulau Kalimantan memerlukan waktu yang cukup lama.
Tsamara Amany meminta masyarakat untuk memahami bahwa dalam pemindahan ibu kota butuh rencana dan proses yang matang.
Di mata Tsamara Amany pemindahan ibu kota perlu persiapan dengan melakukan pembangunan sarana dan prasarana.
Tanggapan itu disampaikan oleh Tsama Amany dalam tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (20/8/2019).