Lakotani melanjutkan, berdasarkan informasi yang ia terima, saat ini situasi sudah bisa dikendalikan oleh aparat keamanan.
Polisi juga menambah personel untuk mencegah melausnya kerusuhan.
Soal penyebab kerusuhan ini, Lakatoni mengatakan masih merupakan lanjutan dari aksi protes atas rasisme di Surabaya.
Namun, Lakatoni menduga aksi kerusuhan ini sudah ditunggangi oleh pihak-pihak tertentu.
Brimob Dikerahkan
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Papua AKBP Mathias Krey mengatakan, aparat kepolisian dan TNI sudah berada di lokasi demonstrasi untuk melakukan pengamanan.
Dilansir Kompas.com, pihak kepolisian setempat juga mengerahkan personel Brimob untuk memulihkan keamanan di wilayah tersebut.
"Anggota Brimob dijadwalkan dikirim ke Fakfak untuk membantu mengamankan wilayah tersebut," katanya saat dihubungi dari Jayapura, Papua.
"Mudah-mudahan situasi di Fak fak segera kondusif seperti halnya di Manokwari dan Sorong," lanjut Krey, dikutip Kompas.com dari antaranews.com, Rabu (21/8/2019).
Krey mengatakan, dari laporan terakhir, kondisi di Fakfak masih terkendali.
Dia berharap, masyarakat dapat menahan diri dan tidak melakukan tindakan anarkistis.
Menurut Krey, Kepolisian Daerah Papua Barat akan mengirim personel Brimob ke Fakfak dari Makassar yang jumlahnya sekitar 100 personel.
"Memang kami sudah minta bantuan dan akan segara dikirim personel Brimob dari Makassar," kata dia.
Video Detik-detik Kerusuhan
Detik-detik kerusuhan banyak dipublikasikan oleh para warganet di Twitter.
Dalam beberapa video, tampak kerusuhan yang menyebabkan kepulan asap membubung di langit Fakfak atas pembakaran yang terjadi.
Berikut video detik-detik kerusuhan yang diabadikan para warganet di Twitter :
(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri A/Daryono, Kompas.com/Irsul Panca/Farid Assifa)