TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memindahkan ibu kota sepatutnya diapresiasi.
Pemindahan ini menjadi bukti bahwa Pak Jokowi seorang pemimpin yang visioner, pendobrak (ice breaker), mau keluar dari zona nyaman (comfort zone) sekaligus cermin sikap sebagai negarawan.
Demikian dikemukakan Direktur Anak Bangsa Juara, Michael Umbas kepada pers di Jakarta, Senin (26/8/2019).
"Pak Jokowi berpikir tidak untuk kepentingan lima tahunan melainkan jangka panjang. Generasi bangsa masa depan akan menuai manfaat pemindahan ibu kota," ujar Umbas.
Presiden Joko Widodo telah mengumumkan lokasi ibu kota baru pengganti Jakarta adalah dua kabupaten di Kalimantan Timur, yakni Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kertanegara.
Pengumuman itu disampaikan secara resmi oleh Presiden di Istana Negara, Jakarta, pada acara konferensi pers, Senin (26/8/2019) sekitar pukul 13.30 WIB.
Baca: Mengenal Penajam Paser Utara, Lokasi Baru Ibu Kota RI yang Baru Saja Diumumkan Jokowi
Umbas mengatakan keberanian Jokowi memindahkan ibu kota juga menunjukkan komitmennya terhadap perubahan.
"Sebagaimana disampaikan Pak Jokowi, beban DKI Jakarta dan Pulau Jawa sudah begitu berat. Pak Jokowi juga menginginkan adanya pemerataan pembangunan nasional bersifat Indonesia sentris," ujar Umbas.
Menurut Umbas, Indonesia merupakan bangsa yang besar yang baru saja merayakan HUT ke-74.
Akan tetapi, menurut dia, kita belum pernah menentukan dan merencanakan ibu kota sendiri.
Karenanya, pengumuman ibu kota baru di sebagian Penajam Passer Utara dan Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur bisa dikatakan sebagai hadiah di momen kemerdekaan Indonesia," katanya.
"Andai Bung Karno masih hidup, beliau yang dulu menggagas ide ini pasti bangga. Saya pribadi mengucapkan selamat," Umbas menambahkan.
Umbas mengatakan pemindahan ibu kota tentu membutuhkan dukungan DPR dan Jokowi sangat paham tentang hal tersebut.
"Kita sudah dengar Pak Jokowi sudah mengirimkan surat kepada Ketua DPR. Kini, kita berharap para wakil rakyat menyetujui dan mendukung penuh rencana pemindahan ibu kota," ujarnya.
Umbas ptimistis dukungan dari DPR saat ini yang akan berakhir maupun yang nantinya dilantik pada awal Oktober 2019 tak perlu diragukan lagi.