TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Smart SIM akan diluncurkan pada 22 September mendatang bertepatan dengan HUT Lalu Lintas.
Kakorlantas Polri Irjen Pol Refdi Andri memperlihatkan penampakan atau wujud dari kartu Smart SIM tersebut kepada awak media.
Hal itu diperlihatkannya pasca acara Rapat Koordinasi Pembina Samsat Tingkat Nasional 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (27/8).
Refdi nampak memegang kartu Smart SIM miliknya dan disandingkan dengan kartu SIM yang terdahulu.
Baca: Nyawa Kakek Ali Melayang Setelah Sepeda Motornya Ditabrak Pengendara Lain Saat Menyeberang
Amatan Tribunnews.com, kartu itu memiliki warna merah-putih layaknya bendera Indonesia di bagian depan.
Sementara di bagian belakang, warna kartu dominan dengan warna putih. Ini berbeda dengan desain SIM sebelumnya yang berwarna latar belakang biru.
Di dalam kartu, tertulis 'Indonesia' di bagian atas. Yang kemudian diikuti identitas atau data pemilik kartu Smart SIM itu.
Antara lain identitas itu adalah nama, tempat tanggal lahir, golongan darah, jenis kelamin, alamat dan pekerjaan.
Di belakang identitas itu terlihat latar belakang gambar kepulauan Indonesia.
Baca: Gisella Anastasia Tanggapi Kabar Kedekatan Gading Marten dengan Citra Juvita, Akui Belum Diberi Tahu
Uniknya, dalam kartu itu terdapat dua foto pemilik kartu. Dalam SIM terdahulu hanya terdapat satu foto pemilik kartu.
Foto berwarna yang berukuran lebih besar terpampang di bagian kiri kartu. Sementara foto kedua berukuran lebih kecil, tidak berwarna dan berada di pojok kanan bawah kartu.
Selain itu tak ada lagi sidik jari seperti yang tercetak dalam kartu SIM terdahulu.
"Saya sudah uji coba kemarin ya, bisa dilihat," ujar Refdi, sambil menunjukkan Smart SIM tersebut, di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (27/8/2019).
Lebih lanjut, jenderal bintang dua itu menegaskan ada unsur 'simpel' yang ditonjolkan dalam Smart SIM ini.
Seperti keterangan 'nama' dan 'alamat' yang dihilangkan dari identitas di kartu. Kemudian penambahan keterangan golongan darah dengan tujuan pemberian darah dapat dilakukan secara cepat apabila terjadi hal darurat.
"Ada hal-hal yang memang kami ubah, kami simpelkan. Sebagai contoh, pemillik SIM dengan kartu yang lama itu kan ada, nama, kemudian ada titik dua, ada di sana Budi, Budi kan yang paling dikenal namanya. Sekarang enggak, satu, Budi. Dua, Bekasi, 17 Desember 1963," ucapnya.
"Itu juga menjadi penting karena nanti golongan darah ini sangat diperlukan manakala perlu diberikan secepatnya berkaitan dengan pemberian darah," tandas Refdi.