TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pekikan menuntut Papua Referendum menggema dalam unjuk rasa yang berlangsung di Kabupaten Deiyai, Papua, Kamis (29/8/2019).
Menanggapi hal itu, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto menilai artinya masyarakat Papua mengingkari hasil Pemilu kemarin.
Baca: Kondisi Terkini Papua: Kantor Pos Hingga SPBU Dibakar, Listrik Padam Jelang Malam
"Demonstrasi menuntut kesamaan, persamaan hak bahkan menuntut referendum. Itu sebenarnya mengingkari hasil pemilihan umum yang lalu," ujar Wiranto di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis.
Wiranto kemudian menyinggung kemenangan Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 di Papua.
"Kita tahu bahwa presiden Jokowi waktu Pemilu yang lalu itu hasil Pemilihan Umum di sana (Papua) kan 90 persen lebih memilih Pak Jokowi. Artinya, setuju dengan pemerintahan Pak Jokowi untuk terus 5 tahun ke depan," kata Wiranto.
"Jadi kalau kita jujur sebenarnya tidak perlu demonstrasi yang kemudian menuntut macam-macam," tambahnya.
Ada pihak yang tak ingin Indonesia aman dan damai
Wiranto meminta, masyarakat Papua tak mudah terprovokasi.
Wiranto menduga ada pihak lain yang tak ingin Indonesia aman dan damai.
Baca: PON Papua: Sesmepora Sebut Kriteria 10 Cabor yang Bakal Dipangkas
"Memang banyak yang tidak senang negeri ini aman, negeri ini damai, ada yang tidak senang negeri dapat membangun, memakmurkan rakyatnya," tuturnya.
Selanjutnya, Wiranto mengatakan, saat ini pemerintah terus berusaha hadir dengan cara-cara yang tepat agar masalah di Papua dapat diselesaikan dengan baik.
Ia menambahkan, Presiden Jokowi telah memanggilnya untuk membahas penyelesaian konflik di Papua.
Menurut dia, Jokowi akan segera datang ke Papua.
"Beliau (Jokowi) akan berjanji suatu saat beliau pasti akan ke Papua dan Papua Barat. Apabila provokasi udah selesai," pungkasnya.