News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rusuh di Papua

Sosok Serda Rikson, Anggota TNI yang Gugur dalam Bentrok di Deiyai Papua

Penulis: Sri Juliati
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok Serda Rikson, Anggota TNI yang Gugur dalam Bentrok di Deiyai Papua

”Kemudian dilanjutkan dengan timah peluru. Saya lihat sendiri dengan mata sendiri."

"Situasi sampai saat ini peluru masih bunyi, masih memanas,” kata Yul, saat dihubungi Kompas.com, Rabu.

Sementara itu, kepolisian memastikan, pihak yang terlibat baku tembak dengan polisi dan TNI di halaman Kantor Bupati Deiyai adalah kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Demikian dikatakan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo ketika ditemui di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara.

"Penyerangnya diduga terindikasi kelompok KKB," jelas Dedi, Rabu (28/8/2019).

Namun polisi belum dapat mengidentifikasi asal usul kelompok tersebut.

Dedi mengatakan, unjuk rasa di halaman Kantor Bupati Deiyai melibatkan sekitar 150 orang dan massa menuntut bupati menandatangani referendum.

Aparat sempat melakukan negosiasi dengan pengunjuk rasa.

Namun saat negosiasi masih berlangsung, tiba-tiba datang sekitar seribu orang ke lokasi.

Mereka muncul dari segala penjuru.

Kelompok itu datang sambil menari tarian adat perang dan membawa senjata tajam.

Bahkan diduga mereka membawa senjata api.

Kelompok itu langsung menyerang aparat.

Imbas dari kerusuhan tersebut, seorang personel TNI bernama Serda Rikson meninggal dunia akibat terkena panah.

Jenazahnya segera dievakuasi ke Nabire melalui jalur darat.

Kemudian, lima anggota lainnya mengalami luka akibat terkena anak panah.

Seluruh korban sudah dilarikan ke Rumah Sakit Enarotali untuk mendapat perawatan.

"Satu personel TNI meninggal dunia, satu personel TNI terkena panah, satu personel Brimob kena panah, tiga personel Samapta Polres Paniai kena panah," tuturnya.

Selain dari aparat, terdapat dua warga sipil yang meninggal akibat kejadian itu.

Satu warga meninggal di RS Enarotali akibat luka tembak di bagian kaki.

Sementara satu warga lainnya meninggal akibat terkena anak panah di bagian perut di halaman Kantor Bupati Deiyai

Saat aksi, massa juga merampas senjata api milik TNI.

(Tribunnews.com/Sri Juliati) (Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini