Disebutkan, peristiwa ini terjadi di sebuah universitas di Ternate.
Akan tetapi, nomor kontak yang dihubungi belum memberikan jawaban.
Konfirmasi selanjutnya dilakukan ke Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristek Dikti Ismunandar mengatakan, pihaknya telah menelusuri video tersebut.
Berdasarkan penelusuran Ristek Dikti, peristiwa itu terjadi di Universitas Khairun di Kota Ternate.
"Sudah saya cek ke kampusnya. Betul di Unkhair (Universitas Khairun)," kata Ismunandar saat dihubungi Kompas.com, Jumat (30/8/2019).
Menurut dia, para mahasiswa yang melakukan tindakan itu sudah meminta maaf.
Tindakan seperti yang terekam pada video, kata Ismunandar, telah melanggar aturan.
Ismunandar menegaskan, kegiatan orientasi mahasiswa baru yang dilakukan dengan cara seperi ini tidak boleh terjadi.
Menurut dia, saat ini pihak kampus telah turun tangan untuk menindaklanjuti peristiwa ini.
"Kampus Unkhair sudah menindaklanjuti sesuai aturan akademik yang berlaku," ujar Ismunandar.
Ismunandar menjelaskan, Kemenristek Dikti sebenarnya telah memberikan panduan terkait Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB).
"Demikian juga perguruan tinggi tidak diperbolehkan mengembangkan model pengenalan kampus sesuai dengan interpretasi masing-masing sehingga terjadi penyimpangan antara lain aktivitas perpeloncoan oleh senior, kekerasan fisik, dan atau psikis yang dapat berakhir dengan adanya korban jiwa. Tentu saja dapat menimbulkan kecemasan, kekhawatiran, dan ketakutan bagi mahasiswa baru, orangtua dan masyarakat pada umumnya," papar Ismunandar.