TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I I DPR RI f-PKS, Hidayat Nur Wahid menilai kerusuhan yang terjadi di Papua belakangan ini telah didesain sebelumnya.
Wakil Ketua MPR RI ini menyebut adanya keterlibatan asing yang sengaja memanasi warga Papua.
"Jadi kalau menurut saya, hanya orang luar yang menginginkan Indonesia pecah, dan opini tentang Bintang Kejora, tuntutan referendum, Papua bukan Merah Putih sebagaimana diteriakkan oleh sebagian demonstran itu, ya itu pasti kepentingan asing, bukan kepentingan Indonesia," tegasnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (4/9/2019).
Baca: Hotman Paris Jawab Sentilan Bau Pesing Elza Syarief: Pamer Dikelilingi Wanita & Aroma Lamborghini
Ia juga menyebut keterlibatan Benny Wenda sebagai sosok intelektual di balik gejolak di bumi Cendrawasih.
Namun, menurutnya, ada pihak lain yang turut membantu Benny Wenda untuk mengacaukan situasi di Papua.
"Benny Wenda itu sendiri kan lebih banyak di luar, apakah di London, di negara-negara Melanesia, atau bahkan di negara-negara Uni Afrika. Jadi, kalau dia ada di luar ya kemudian tidak ada tafsir kecuali bahwa memang, kan tidak mungkin dia bergerak sendirian. Pasti ada juga yang mendukung," jelasnya.
Baca: 3 Postingan Veronica Koman di Twitter yang Mengantarkannya Jadi Tersangka Kasus Papua
Link Live Streaming Arsenal vs Newcastle United Liga Inggris Minggu 25 Februari 2024 Pukul 03.00 WIB
Piala Liga Inggris Carabao Cup Chelsea Vs Middlesbrough: Prediksi, Head to Head, Link Live Streaming
Selain itu, Hidayat melihat konflik sengaja diciptakan untuk menjadi pembicaraan dunia internasional.
Akhir dari ujungnya yakni, melemahkan diplomasi Indonesia di Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan tunduhan telah melakukan pelanggaran, satu diantaranya yakni rasisme.
Baca: Kelakar Anies: Minat Baca Kita Tinggi, Tapi Baca WA
"Kemudian bahwa ada isu juga dibawa ke PBB , itu adalah gerakan dari luar," pungkasnya.