BJ Habibie ditangani tim dokter spesialis dengan berbagai bidang keahlian, seperti jantung, penyakit dalam, dan ginjal.
"Dalam perawatan sekarang diperlukan pengobatan yang komprehensif, mencakup berbagai gangguan organ yang terjadi," jelas dr Azis Rani, seperti dilansir dari siaran pers Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Erlin Suastini.
Baca: BJ Habibie Dirawat Intensif Tim Dokter Kepresidenan di RSPAD Gatot Soebroto
Baca: Kuasa Hukum Kivlan Zen Akan Hadirkan Lima Sampai 10 Saksi Termasuk BJ Habibie dan Rahadi Ramelan
Terkait kondisi saat ini, dr Azis Rani mengatakan BJ Habibie masih berada dalam pengawasan ketat dan harus banyak beristirahat.
"Mohon doa dari semua pihak agar beliau segera diberikan kesembuhan dan kesehatan sehingga dapat beraktivitas kembali," kata dr Azis Rani.
Sebelumnya pada tahun 2018, BJ Habibie juga sempat dirawat di Jerman demi mendapatkan penanganan kesehatan.
Melalui Sekretaris Pribadinya, Rubijanto mengungkapkan bahwa BJ Habibie mengalami sesak napas.
Baca: 11 Tokoh Golkar Dianggap Berpotensi jadi Calon Menteri Jokowi, Anak BJ Habibie Masuk dalam Daftar
Baca: BJ Habibie dan Susi Pudjiastuti Ternyata Sosok yang Paling Dikagumi di Indonesia
"Dengan suara parau beliau menjelaskan bahwa pada awalnya sulit dan sesak bernapas yang terjadi pada Selasa," kata Rubijanto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (3/3/2018), mengutip Kompas.com.
Setelah mengalami sesak napas itu, BJ Habibie dibawa ke Klinik Starnberg di Muenchen.
Tim dokter di Jerman pun langsung memeriksa kondisi BJ Habibie.
"Diketahui klep jantung termonitor ada kebocoran, seperti yang dialami oleh almarhumah Hasri Ainun Habibie," kata Rubijanto.
(Tribunnews.com/Whiesa/Gita Irawan/Kompas.com)