Fahri menargetkan partai barunya nanti ikut dalam pesta demokrasi pemilihan kepala daerah 2020.
Karena menurutnya, banyak anggota partainya nanti yang memiliki potensi untuk menjadi kepala daerah.
"Iya itu diantaranya karena banyak diantara teman-teman itu kepala daerah petahana, atau orang yang punya peluang jadi kepala daerah. Sehingga mereka ingin set up dulu organisasinya. Untuk maju bersama-sama dengan partai lain," katanya.
Pembentukan partai Gelora sendiri menurut Fahri merupakan permintaan dari para anggota Ormas Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) yang ia inisiasi bersama mantan Presiden PKS Anies Matta.
Selain itu, sejumlah mantan anggota PKS juga akan bergabung dengan partai Gelora.
Diantaranya Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi dan politisi senior PKS DKI Jakarta Tri Wisaksana.
Hadi Mulyadi dan Tri Wisaksana saat ini masih menjabat Majelis Syuro PKS.
Mantan Ketua Komisi III DPR dari PKS Mahfud Siddiq kabarnya juga bergabung dengan Gelora.
Info dari Surabaya
Sebelumnya diberitakan, sejumlah mantan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merencanakan pendirian partai baru.
Rencananya, partai baru ini akan dideklarasikan pada awal 2020 mendatang.
Hal ini disampaikan oleh Hamy Wahjunianto, mantan Ketua DPW PKS Jatim.
"Rencananya, kami akan deklarasi pada akhir tahun ini. Namun, kami sepakat untuk menunda hingga awal tahun depan sebelum pilkada 2020," kata Hamy pada temu jurnalis di Surabaya, Selasa (18/6/2019) lalu.
Hamy mengungkap embrio pembentukan partai ini diawali dari munculnya organisasi masyarakat (ormas) Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi).
Baca: Diduga Berisikan Sempalan PKS, Hidayat Nur Wahid Ogah Tanggapi Deklarasi Garbi DKI
Hamy yang juga menjadi Dewan Pembina di Garbi ini menjelaskan partainya akan menjadi sempalan dari Garbi di bidang politik.