"Hanya alasan lebih dekat untuk check up dan butuh tempat dingin. Karena sewaktu jadi Presiden dan Wakil Presiden, itu suhu ruangan kerja harus 18 derajat," ujar dia.
"Pak Hasanuddin, pokoknya cek 18 derajat'," ucap Tb Hasanuddin menirukan kata-kata BJ Habibie saat itu.
Selama menetap di Jerman, Tb Hasanuddin yang tinggal di Indonesia, tidak pernah menyinggung soal urusan politik.
Jika menyapa lewat pesan singkat, BJ Habibie lebih banyak bercerita soal bagaimana lingkungan tempat tinggalnya.
"Ceritain salju yang sudah setebal 20 cm. Itu saja, tidak berbicara politik," kata dia.
Salat di istiqlal
Mayjen TNI (Purn) Tubagus Hasanuddin menceritakan kisahnya ketika dirinya bertugas menjadi ajudan Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie.
Pria yang akrab disapa Kang Hasan tersebut menjadi ajudan BJ Habibie saat Presiden Ketiga RI tersebut masih menjabat sebagai Wakil Presiden.
Kang Hasan menceritakan bagaimana reaksi BJ Habibie ketika pertanggungajawabannya sebagai presiden ditolak MPR.
Baca: Meski Sempat Tak Muat Masuk ke Mobil Tahanan, BB Nunung Turun 3 Kg, Rehabilitasi Sambil Berolahraga
Menurut Kang Hasan, tidak terlihat kesedihan atau kekecewaan dari BJ Habibie saat itu.
Menurut pengakuan Kang Hasan, BJ Habibie bersikap seperti biasa saja, meskipun dianggap telah gagal memimpin Indonesia kala itu.
"Enggak kok, baik-baik saja, biasa saja. Melambaikan tangan, ya biasa khasnya Pak Habibie," ungkap Kang Hasan saat berkunjung ke Redaksi Tribunnews, Palmerah, Jakarta, Jumat (13/9/2019).
Baca: Redam Aksi Massa, Polisi Minta Pegawai KPK Copot Kain Hitam yang Menutupi Logo KPK
Kang Hasan melanjutkan, BJ Habibie sempat mengajak keluarga, ajudan serta para staf untuk melaksanakan ibadah salat di Masjid Istiqlal.
Politikus PDI Perjuangan tersebut menuturkan, BJ Habibie menerima dengan ikhlas pertanggungajawabannya tidak diterima MPR.