Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau agar masyarakat di provinsi yang terdampak kabut asap menggunakan masker serta membatasi kegiatan di luar rumah.
Hal tersebut penting guna mengantisipasi terjadinya gangguan pernafasan atau Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).
"Kita mengajak (masyarakat) berperilaku hidup sehat, menggunakan masker di luar rumah, terus membatasi keluar rumah. Aktivitas di luar rumah dalam kondisi kabut asap ya dibatasi, karena dampaknya kan kepada mereka," ujar Staf Ahli Bidang Hukum Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Kuwat Sri Hudoyo dalam diskusi di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Jakarta Pusat, Senin (16/9/2019).
Baca: DPR Tetapkan Susunan Pansus RUU Keamanan Siber
Baca: Saat Novy Hamil, John Chardon Diduga Pernah Bekap Dia Dengan Bantal
Baca: Panja RUU KPK Ingin Serahkan Dewan Pengawas KPK Ditunjuk Jokowi
Selain imbauan, Kemenkes telah menyediakan fasilitas kesehatan berupa Puskesmas maupun rumah sakit untuk mengantisipasi masyarakat yang terdampak kebakaran hutan dan lahan.
Fasilitas tersebut disiagakan 24 jam untuk melayani masyarakat yang terdampak kabut asap.
"Tapi yang penting fasilitasi kesehatan kita siap siaga 24 jam terhadap kasus-kasus dampak dari karhutla," kata Kuwat.
3 instruksi Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberika tiga instruksi kepada jajarannya dalam menghadapi kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Provinsi Riau.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat menggelar rapat terbatas kebakaran hutan dan lahan di Pakanbaru, Senin (16/9/2019) malam.
"Saya hanya ingin mengingatkan semuanya, di rapat bulan Juli tanggal 15, saat itu di Istana saya ingatkan pencegahan Karhutla itu adalah mutlak harus dilakukan," ujar Jokowi.
"Karena kalau terjadi, sudah kejadian kebakaran, apalagi di lahan gambut, pengalaman bertahun-tahun kita sudah mengalaminya, sangat sulit menyelesaikan," sambung Jokowi.
Baca: Wolfgang Pikal: Nasib Olisa di Persebaya Ditentukan Malam Ini
Jokowi melihat, perangkat yang ada ditingkatan pemerintah daerah, TNI dan Polri belum diaktifkan secara baik dalam melakukan pencegahan karhutla.
"Saya sudah ingatkan berkali-kali, yang kita hadapi bukan hutan, tapi lahan gambut. Kalau sudah terbakar, habis berjuta liter pun pasti sulit dipadamkan," tutur Jokowi.