TRIBUNNEWS.COM - Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Kalimantan Timur ikut mencemari calon ibu kota baru Indonesia, yakni Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.
Menanggapi terpaparnya calon ibu kota baru Indonesia, ini penjelasan Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor.
Menurutnya, pihak TNI/Polri telah berusaha semaksimal mungkin untuk memadamkan api di beberapa titik lokasi.
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Kalimantan Timur belum bisa teratasi hingga saat ini.
Titik api masih menyebar di semua kabupaten dan kota.
Dua kabupaten yang digadang-gadang sebagai lokasi pemindahan ibu kota negara pun terdampak api, yakni Kutai Kertanegara dan Penajam Paser Utara.
• Rincian Ganti Rugi Elvy Sukaesih kepada Pemilik Warung yang Dirusak Anaknya, Tak Sampai Rp 1 Juta
• Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, Ibu Rio Febrian Meninggal Dunia, Sang Penyanyi Ungkap Penyesalan
• Terbaru, Ini Daftar Universitas Terbaik di Dunia Versi THE, Termasuk 6 Kampus dari Indonesia
• Ini Detik-detik Perdamaian Melaney Ricardo dan Elza Syarief yang Berakhir Pelukan Erat
Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor memerintahkan tim gabungan dari dinas terkait dibantu TNI/Polri berusaha memadamkan api di beberapa lokasi.
“Hingga kini tim sedang melakukan pemadaman dan menghalau api biar tidak meluas,” ungkap Isran di Kantor Gubernur Kaltim Samarinda, Senin (16/9/2019).
Berdasarkan laporan yang ia terima, kata Isran, titik api di Kaltim tidak sebanyak di provinsi lain di Pulau Kalimantan, seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, ataupun Kalimantan Selatan sehingga dampak kabut asap yang ditimbulkan pun belum menunjukkan memburuk atau masih kategori aman.
“Justru lebih banyak kita menerima kiriman asap.