News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kabut Asap

Fungsi Kapur Tohor Aktif pada Operasi TMC: Mengurai Partikel Karhutla dan Gas

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) didampingi Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P meninjau lokasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Desa Merbau, Kecamatan Bunut, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, Selasa (17/9/2019). Turut serta dalam peninjauan ini diantaranya Menkopolhukam Jenderal TNI (Purn) Wiranto, Menteri LHK Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc., Menpupera Basuki Hadimuljono, Mensos Agus Gumiwang Kartasasmita, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kapolri Jenderal Pol Prof. H.M. Tito Karnavian, Ph.D., Gubernur Riau Drs. H. Syamsuar, M.Si. dan Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo. (PUSPEN TNI)

Untuk penyemaian kapur tohor aktif, ada tiga jenis pesawat yang digunakan yakni CN 295 yang memiliki kapasitas 2,4 ton, kemudian Hercules C 130 kapasitas 4 hingga 5 ton, serta Cassa 212 kapasitas 800 kilogram.

Pengoperasian TMC dalam skala lebih besar ini akan dioptimalkan selama satu bulan ke depan.

Kepala BPPT Hammam Riza menyampaikan hal itu usai menghadiri Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Karhutla yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan dihadiri para menteri serta pimpinan lembaga terkait di Pekanbaru, Riau, Senin (16/9/2019) malam.

Ia mengatakan bahwa peningkatan efektivitas operasi TMC akan menggunakan Kapur Tohor aktif (CaO) sebagai bahan semai.

"Kami akan tingkatkan upaya TMC, dengan upaya Kapur Tohor aktif (CaO) sebagai bahan semai," jelas Hammam.

Penyemaian tersebut akan dilakukan mulai pagi hari, untuk memunculkan awan yang dibutuhkan dalam proses TMC.

"Disemai pagi hari untuk meningkatkan kualitas udara yang memudahkan pertumbuhan awan," kata Hammam.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini