News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Demo Tolak RUU KUHP dan KPK

Donasi untuk Dukung Aksi Demo Mahasiswa di Gedung DPR 23-24 September Capai Rp 95 Juta

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Donasi untuk Dukung Aksi Demo Mahasiswa di Gedung DPR 23-24 September Mencapai Rp 95 Juta

Donasi untuk Dukung Aksi Demo Mahasiswa di Gedung DPR 23-24 September Mencapai Rp 95 Juta

TRIBUNNEWS.COM - Aksi demo yang dilakukan mahasiswa untuk menuntut pemerintah dan DPR membatalkan sejumlah rancangan undang-undang rupanya mendapat dukungan dari masyarakat.

Hal itu dapat terlihat dengan banyaknya donasi yang terkumpul untuk mendukung aksi demo tersebut.

Melalui laman penggalangan dana KitaBisa.com, hingga 24 Semptember 2019 pukul 08.26, donasi yang terkumpul sudah mencapai Rp 95.051.279.

Dana itu nantinya akan digunakan para pengunjuk rasa untuk membeli makanan, minuman serta sound system mobile (mobil komando/gerobak komando).

Baca: Tak Hanya Mahasiswa, Petani Akan Ikut Demo di Gedung DPR Siang Ini

Baca: Banjir Demo Warga Setelah Mulan Jameela Jadi Anggota DPR, Masa Lalu Istri Ahmad Dhani Diungkit

Ribuan mahasiswa saat dihadang oleh pihak kepolisian yang berjaga pada aksi demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (23/9/2019). Dalam aksinya ribuan mahasiswa menolak Revisi UU KPK dan menolak RKUHP. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Penggalangan dana untuk mendukung aksi demo mahasiswa dicetus oleh Ananda Wardhana Badudu, eks personel grup musik Banda Neira.

Kitabisa.comĀ 

Dalam narasinya, Ananda mengatakan, banyak sekali yang terjadi di Indonesia dalam dua pekan terakhir.

Di antaranya KPK dilemahkan oleh DPR dan presiden.

Selain itu, kerusuhan di Papua belum juga selesai, serta hutan di Sumatera dan Kalimantan yang terbakar habis.

Ada pula rancangan UU yang membuat petani terancam karena RUU itu lebih berpihak pemodal.

Belum lagi sistem kerja baru yang tercantum dalam RUU Ketenagakerjaan yang membut buruh dan pekerja makin rentan dieksploitasi.

Ananda menyebutkan, ia hanya warga Indonesia biasa.

Ia tak punya jabaaran dan koneksi pada pembuat keputusan di pemerintah.

Namun, ia sangat peduli dengan keadaan di Indonesia dan ingin sekali berkontribusi.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini