Dikutip dari Kompas.com, di Sulawesi Selatan, kericuhan terjadi pada pukul 17.00 WIB.
Setidaknya ada 37 mahasiswa dan 3 wartawan menjadi korban akibat kericuhan yang terjadi pada Selasa (24/9/2019) kemarin.
Aksi yang ricuh akibat adanya lemparan batu yang terjadi, membuat para mahasiswa lari dan polisi pun menembakkan gas air mata.
Massa yang berhamburan pun mendapat kejaran dari pihak kepolisian.
Baca: Hoaks! Kabar Mahasiswa Al-Azhar Tewas Akibat Demo di Gedung DPR, Ini Penjelasan Keluarga
Baca: Pasca Demo di Gedung DPR Selasa (24/9/2019) Kemarin, Tercatat 265 Mahasiswa Alami Luka-luka
Sebanyak 37 mahasiswa yang mendapatkan luka di bagian kepala dan wajah akibat pukulan.
Serta terdapat tiga wartawan yang meliput kejadian tersebut juga menjadi korban, di antaranya dari Kantor Berita Antara, dan dua wartawan online lokal.
Kemudian di Bandung, Jawa Barat, bentrokan antara massa aksi demo dengan polisi, terjadi pada Senin (23/9/2019).
Sebanyak 92 mahasiswa harus dilarikan ke rumah sakit setelah sebelumnya dibawa ke Universitas Islam Bandung (Unisba).
"Mereka mendapat pertolongan pertama di Unisba kemudian dilarikan ke empat rumah sakit," ujar Rektor Unisba Setiadi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (24/9/2019).
Keempat rumah sakit tersebut di antaranya RS Sari Ningsih, RS Borromeus, RS Halmahera, dan RS Hasan Sadikin Bandung.
Selain itu, sembilan anggota polisi juga menjadi korban dalam peristiwa tersebut.
Baca: Situasi Terkini Sekitar Gedung DPR RI Sehari Pasca-Demo Mahasiswa
Baca: Yasonna Laoly Akui Malu Dengar Argumen dari Mahasiswa soal RKUHP, Haris Azhar Beri Pembelaan
Lalu di Jakarta, mahasiswa yang melakukan demo di depan Gedung DPR RI, Senayan juga ricuh dengan aparat keamanan.
Sebanyak 88 orang harus dilarikan di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta untuk mendapatkan perawatan intensif.
Head Of Bussiness Management RSPP, Agus W Susetyo mengatakan, angka tersebut berdasarkan data terakhir pukul 00.00 WIB.