"Korban meninggal dunia karena terjatuh dari sepeda motor ketika berusaha menyelamatkan diri saat terjadi guncangan susulan," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ambon, Muslimin.
Pembantu Dekan (PD) IV Fakultas Teknik Universitas Pattimura Ambon John Tupan mengatakan seorang mahasiswi terpaksa dilarikan ke puskesmas terdekat untuk menjalani perawatan medis karen luka di bagian kepala.
Baca: Hari Ini Jokowi Temui Mahasiswa
Menurut John Tupan, mahasiswi tersebut pingsan karena jatuh dan terinjak-injak rekannya saat menyelamatkan diri.
"Satu mahasiswi kami memang terluka dan pingsan, tetapi yang dilaporkan meninggal dunia di Fakultas Pertanian belum diketahui pasti. Namun, yang jelas bangunan kampus itu juga mengalami kerusakan saat terjadi gempa," ujarnya.
Gempa magnitudo 6,8 mengguncang Pulau Ambon dan Kabupaten Seram Bagian Barat, pada pukul 08.46 WIT.
Lokasi gempa berada pada titik koordinat 3.38 lintang selatan, 128.43 bujur timur atau berjarak 40 kilometer timur laut Ambon-Maluku dengan kedalaman 10 kilometer.
Baca: Pelanggan Jadi Tersangka, Dia Tak Melihat Raut Keterpaksaan Saat Bersama V di Video Vina Garut
Kapusdatinmas BNPB Agus Wibowo mengatakan, selain korban jiwa, lebih 100 warga mengalami luka-luka. Data tersebut berdasarkan laporan hingga pukul 18.00 WIB.
"Total korban meninggal dunia akibat gempa sebanyak 20 orang," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Data yang dihimpun BNPB menyebutkan, korban-korban ini berasal dari beberapa wilayah.
Perinciannya 3 orang meninggal dunia di Batu Kuda Tial, 1 orang di Lembah Agro, 6 orang di Desa Liang, 3 orang di Desa Waai, 3 orang di Desa Waisamu, Kabupaten Seram Bagian Barat, 2 orang belum diketahui lokasinya dan 2 orang lainnya belum teridentifikasi.
"Pengungsi diperkirakan kurang lebih 2.000 jiwa," katanya. (tribun network/kompas.com)