TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menara Saidah seakan berdiri "angkuh" menjulang dengan 28 lantai, punya 6 pilar khas arsitektur Romawi. Namun sebagian publik masih penasaran kenapa bangunan ini lama tak dihuni.
Senin (30/9/2019) pagi, Menara Saidah sempat menjadi trending topic di linimasa Twitter.
Bahkan, menyingkirkan hiruk pikuk berita unjuk rasa massa ke DPR-MPR yang berseliweran di portal berita nasional dan media sosial.
Baca: Anggota DPR Asal Papua Ina Elisabeth Berharap Duduk Di Komisi VII, Ini Alasannya
Baca: Polisi: Beberapa Perusuh yang Ditangkap Positif Gunakan Narkoba
Ingatan Rosyati masih segar sebelum lahan itu dibangun.
Menara Saidah diambil dari nama pemiliknya Saidah Abu Bakar Ibrahim, diresmikan pada 2001.
Sebelumnya, bangunan yang khas dengan patung-patung bernuansa Romawi yang diimpor dari Italia itu memiliki nama Gedung Gracindo.
Belakangan gedung ini direnovasi besar-besaran dan berganti nama menjadi Menara Saidah.
Fahmi Darmawansyah, suami artis Inneke Koesherawati, adalah anak Saidah Abu Bakar Ibraham yang notabene pemilik gedung.
Rosyati sejak lahir sampai setua ini tinggal di rumahnya, tepat berada di belakang Menara Saidah yang berada di RT 4/RW 1, Cikoko, Pancoran, Jakarta Selatan.
"Dulunya ini kan rumah warga biasa, kemudian ada kuburannya juga," ujar perempuan 65 tahun itu membuka obrolan dengan TribunJakarta.com pada Senin siang.
Sebelum dibangun oleh PT Hutama Karya pada 1995, makam di situ dipindahkan lebih dulu oleh ahli waris.
"Sempat dipindahkan baru dibangun Gedung Gracindo. Baru jadi Menara Saidah."
"Pas masih ada perkantoran ya biasa aja," terang Rosyati.
Saat masih berfungsi sebagai perkantoran, salah satu penyewanya termasuk Kementerian Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia.