Kedua politikus tersebut mulai bergerilya agar dipilih menjadi Ketua MPR.
Pemilihan Ketua MPR RI dilakukan melalui musyawarah mufakat.
Namun, apabila mufakat tidak tercapai, voting akan dilakukan.
Ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/10/2019), Ahmad Muzani mengatakan dukungan temannya di fraksi Gerindra membuat dirinya yakin maju dalam bursa pemilihan Ketua MPR.
Baca: Persib Bandung Fokus Incar Lima Besar Liga 1 2019, Target Juara Menipis
Baca: Setahun Pembunuhan Jamal Khashoggi, Dalang Pembunuhan Masih Bebas
Menurutnya, tradisi Ketua MPR berasal dari partai penyeimbang akan lebih baik dibanding jika dijabat dari partai pendukung pemerintah.
"Paling tidak kan ada sejarah pak Taufiq Kiemas ada pak Zulhas, tapi kalau ternyata nanti teman-teman berpikiran dan berpendapat lain ya nanti saya tidak tahu," katanya.
Saat ditanya berapa besar dukungan, Muzani tak terlalu memikirkannya.
Ia yakin anggota MPR yang terdiri dari unsur DPR dan DPD akan mendukungnya.
"Saya enggak menghitung (dukungan), karena ya dukungan nanti difloor lah. Saya engga tahu, terus terang berapa yang dukung saya, berapa yang dukung kami, berapa yang dukung yang lain, saya tidak hitung ya saya biasa-biasa saja," ujarnya.
Sementara itu, Bamsoet dikabarkan telah melakukan lobi politik untuk memuluskan jalannya menduduki jabatan Ketua MPR.
Hal itu diungkapkan anggota MPR fraksi Gerindra Andre Rosiade.
"Saya tahu, bahkan saya dengar Pak Bamsoet mengundang seluruh sekretaris fraksi untuk makan siang hari ini. Itu kan hal wajar yang biasa dalam berpolitik kan biasa saja," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/10/2019).
Baca: Ayah Sempat Tersangkut KPK, Ini Perjuangan Hillary Brigitta Lasut demi Dapat Restu Terjun ke Politik
Baca: Enji Akan Somasi Ayu Ting Ting, Astrid Tiar Emosi: Sedih Sekali Loh, Aku Enggak Sanggup!
Namun, gerilya yang dilakukan Bamsoet tak membuat Gerindra gentar.
Andre mengatakan, partai pimpinan Prabowo Subianto tersebut telah melakukan lobi-lobi lintas fraksi.