Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - 51 orang pengungsi dari Wamena, Papua tiba di Landasan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Kamis (3/10/2019) sekira pukul 16.45 WIB.
Mereka menumpang pesawat Hercules C 130 milik TNI Angkatan Udara.
Dari Lanud Halim Perdana Kusuma, mereka kemudian difasilitasi Pemerintah dan DPR RI untuk melanjutkan perjalanan menuju Sumatera Barat dengan pesawat komersil.
Para pengungsi yang hanya membawa sedikit barang bawaan tersebut terdiri dari lelaki, perempuan, dan anak-anak.
Baca: Bambang Soesatyo Terpilih Jadi Ketua MPR RI 2019-2024, Begini Profilnya
Terlihat wajah mereka tampak lelah dan sejumlah anak tampak menangis dalam pelukan ibunya.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsma Fajar Adriyanto menjelaskan TNI Angkatan Udara mengerahkan sejumlah pesawat Hercules untuk membantu pengungsi keluar dari Wamena menuju sejumlah tempat.
"Kita kerahkan Hercules dari Skadron 31 dan 32 dan 33 di Makassar. Ada skadron 2 CN 295 dan CN 235, yang ada di Papua 7 pesawat CN 295. Ada yang ke Malang dan Jakarta jadi kita berangkatkan lagi kesana," kata Fajar di Base Ops Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta Timur pada Kamis (3/10/2019).
Ia mengatakan pesawat TNI AU sudah bisa mendarat di Wamena.
"Dalam proses penjemputan tidak ada halangan karena pengamanan di Bandara Wamena diperketat dan ada pasukan disana, dan cukup aman disana," kata Fajar.
Baca: Kata Polisi, Satu dari 2 Tersangka Penculikan dan Penganiayaan Ninoy Karundeng Anggota Ormas
Ia mengatakan, TNI AU tidak hanya mengevakuasi pendatang, warga asli Wamena pun ikut dievakuasi.
Ia mengatakan hampir 4.000 orang lebih dievakuasi dari Wamena.
Tidak hanya itu, TNI AU juga telah bekerja dama dengan TNI AD untuk membuka posko pengungsian di Wamena.
Ia mengatakan, saat ini konflik telah mereda sehingga jumlah pengungsi yang dievakuasi sudah semakin berkurang.