Menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden, nama-nama menteri yang nantinya akan masuk ke kabinet Jokowi-Maruf Amin tengah diperbincangkan.
TRIBUNNEWS.COM - Menjelang pelantikan Jokowi-Maruf Amin pada 20 Oktober mendatang, nama-nama menteri yang nantinya masuk ke kabinet mereka masih misteri.
Banyak kabar beredar terkait nama-nama menteri yang akan masuk ke jajaran kabinet Jokowi.
Meski begitu, beberapa nama diyakini akan masuk dalam jajaran kabinet pemerintahan Jokowi-Maruf Amin.
Baca: 3 Anak Mantan Presiden Diprediksi Jadi Menteri Jokowi, Kecuali Putra Megawati
Baca: Gerindra Incar Kursi Menteri Pertanian di Kabinet Pemerintahan Jokowi?
Pengamat Politik M Qodari menyebutkan salah satu nama yang kemungkinan sudah hampir pasti masuk kabinet, yaitu Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Bahil Lahadalia.
Hal itu dikarenakan Presiden Jokowi menyebut nama Bahil Lahadalia dalam pidato pada acara Silaturahim Nasional dan Buka Puasa Bersama HIPMI di Ritz-Carlton, Kuningan Jakarta, Minggu (26/5/2019) lalu.
"Saya melihat-lihat adinda Bahlil ini kelihatannya cocok jadi menteri. Saya lihat dari samping, saya lihat dari bawah ke atas, cocok ini kelihatannya," kata Jokowi disambut sorakan dan tepuk tangan para peserta acara HIPMI ketika itu.
Qodari mengungkap 55 persen kabinet akan diisi oleh kalangan profesional dan 45 persen diisi dari kalangan partai politik.
Baca: Ketua Umum PBNU: Insya Allah Nanti Ada Menteri Urusan Pesantren
Baca: Ekonom Faisal Basri Sebut Menteri-menteri Jokowi Ini Wajib Diganti, Gagal dan Jadi Biang Kerusakan
Dari unsur partai politik, menurut Qodari, mudah ditebak siapa yang akan dipercaya Jokowi.
"Misalnya dari PDI Perjuangan pak Budi Gunawan, Eriko Satorduga dan yang lain. Diluar itu, nama-nama yang mungkin mewakili kelompok atau ormas besar. Atau, dari keluarga politisi atau anak Presiden. Misalnya, Yenny Wahid, putri Presiden Keempat, Gusdur," kata Qodari.
"Dugaan saya Yenny masuk kabinet, berpeluang. Kemudian, Ilham Habibie anaknya pak Habibie. Ilham yang notabene punya perhatian kepada masalah sosial poltik, di ICMI. Kemudian yang pasti ingin masuk juga dan sinyalnya jelas dari Demokrat adalah AHY, putra pak SBY," ia menjelaskan.
Ia berbeda pandangan jika ada anggapan putra Presiden Ketiga Megawati Soekarnoputri, Prananda Prabowo (Nanan) akan masuk di kabinet pemerintahan Jokowi-Kiai Maruf mendatang.
Baca: Prabowo Disebut Telah Siapkan Calon Menteri untuk Kabinet Jokowi, Ini Tanggapan Puan Maharani
Baca: Prediksi Kabinet Jokowi: 7 Menteri Lama Bakal Dipertahankan dan 3 Anak Presiden akan Masuk Kabinet
Menurutnya, ada semacam pembagian tugas antara Puan Maharani dan Nanan.
"Puan di politik praktis. Sementara Nanan menjaga gawang, jaga partai. Dan saya lihat mas Nanan, tipenya bukan eksekutor. Tapi pemikir atau idiolog. Jadi, kemungkinan ada tiga anak presiden yang berpeluang masuk kabinet," kata dia.
"Dan ini bisa menjadi, paling tidak proses generasi politik ke depan. Karena tahun 2024 akan menjadi generasi baru," lanjutnya.
Sementara itu, Partai Gerindra disebut-sebut telah menyiapkan sejumlah nama calon menteri untuk kabinet Jokowi-Maruf Amin.
Baca: Koalisi vs Oposisi: Perebutan Jatah Kursi Menteri di Kabinet Kerja Jilid 2
Baca: 7 Sosok Anak Ketua Partai dan Presiden yang Dikaitkan Jadi Menteri di Kabinet Jokowi
Wakil Ketua Umumu Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, hal itu jika konsep-konsep yang ditawarkan Partai Gerindra kepada Jokowi diterima.
Meski begitu ia mengaku tak tahu persis nama-nama menteri yang akan diajukan oleh Prabowo Subianto.
"Mungkin sudah (nama-nama calon menteri), tapi saya enggak tahu persis orang-orangnya. Tapi kalau konsepnya diterima, mungkin sudah," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/10/2019), dikutip dari Kompas.com.
Dasco mengatakan, konsep yang ditawarkan Gerindra terkait swasembada pangan, energi, dan air mengarah pada posisi Kementerian Pertanian.
Baca: Ke Mana Basuki Hadimuljono Jika Tak Jadi Menteri Jokowi Lagi?
Baca: 9 Nama yang Dikabarkan Jadi Calon Menteri Jokowi - Maruf Amin, Ada Pengusaha Kondang & Muda
"Ya kalau diterima, ya mungkin pos itu (Kementerian Pertanian) yang diberikan," ujarnya.
Kendati demikian, Dasco mengatakan, soal komposisi kabinet adalah hak prerogatif presiden.
Partai Gerindra, kata dia, tidak akan meminta jatah kursi menteri.
"Kan ini hak prerogatif presiden. Kami juga kan enggak bisa kemudian minta-minta ‘Pak, harus Gerindra, itu harus Gerindra’ kan enggak bisa. Itu kalau kami konsepnya diterima," katanya.
(Tribunnews.com/Whiesa, Seno Tri Sulistiyono)(Kompas.com/Haryanti Puspa Sari)