Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Waktu pelantikan Joko Widodo (Jokowi) dan Maruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden akan diundur.
Pelantikan yang semula dijadwalkan pukul 10.00 WIB, digeser waktunya menjadi pukul 16.00 WIB, Minggu (20/10/2019).
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan diundurnya waktu pelantikan Jokowi-Maruf Amin untuk menghormati umat nasrani yang melakukan ibadah pada hari Minggu.
"Kita ingin agar memberi kesempatan saudara-saudara kita (nasrani) beribadah pagi hari," kata Bambang Soesatyo saat berbincang dengan awak media di rumah dinasnya, Kompleks Widya Chandra, Jakarta, Selasa (8/10/2019).
Baca: Pelantikan Presiden Sebentar Lagi, Inikah Nama-nama Calon Menteri Jokowi dari PDIP?
Selain itu, pria yang akrab disapa Bamsoet tersebut mengatakan diundurnya jadwal pelantikan presiden dan wakil presiden menjadi sore hari juga untuk menghargai masyarakat di sekitar Jakarta yang ingin melakukan car free day (CFD).
Baca: BERITA TERKINI Kasus Ninoy Karundeng, Jubir FPI Dipanggil Polisi hingga 13 Tersangka Telah Ditahan
Karena saat pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih nanti sejumlah jalan akan dilakukan penutupan.
"Karena ada tamu-tamu kepala negara sahabat yang hadir. Kalau pagi maka akan ganggu rakyat kita yang olahraga. Makanya kami memutuskan dan mengusulkan kalau diterima diundur pukul 16.00 WIB," katanya.
Baca: Identitas Wanita Tewas Korban Tabrak Lari di Tulungagung
Karena itu, pihaknya akan mengirim surat resmi kepada Kesekjenan DPR RI untuk mengundur jadwal pelantikan.
Ia berharap, pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih tidak akan ada gangguan.
"Mari kita berdoa kepada Allah SWT agar acara sakral itu gak ada gangguan ketertiban. Karena kalau ada demo, ini membuat nama baik kita rusak," katanya.
27 Ribu Personel
Mabes Polri mengungkap pihaknya siap mengamankan agenda pelantikan Presiden-Wakil Presiden terpilih yakni Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, pada Minggu (20/10) mendatang. Setidaknya 27.000 personel gabungan disiagakan mengawal agenda tersebut.
"Untuk agenda pelantikan tersebut, Polri menyiapkan 27.000 personel terdiri dari TNI, Polri, Pemda dan beberapa instansi terkait," ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (7/10/2019).
Asep menjelaskan bahwa pengamanan ini termasuk ke dalam Operasi Mantap Brata yang memang difokuskan mengawal rangkaian proses demokrasi.
Baca: Milomir Seslija Sebut Arema FC Punya Pemain Fantastis di Sosok Gelandang Ini
Baca: Genjot Pariwisata, Arab Saudi Rangkul Pasangan Belum Menikah
Baca: Bikin Geger Final Liga Champions Musim Lalu, Model Seksi Ini Kini Sedang Bagi-bagi Uang di Bali
Adapun, kata dia, operasi tersebut akan selesai atau berakhir pada 21 Oktober 2019, tepat sehari setelah pelantikan Presiden-Wakil Presiden terpilih.
Lebih lanjut, nantan Kapolres Bekasi Kota itu mengatakan seluruh personel gabungan tersebut akan difokuskan menjaga Jakarta, tempat dimana Presiden-Wakil Presiden terpilih dilantik.
"Tapi sentral (pengamanannya) berada di Jakarta. Tempat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih," tandasnya.
Imbau tak ada demo
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengimbau tak ada aksi demonstrasi saat pelantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin pada 20 Oktober mendatang.
Pasalnya, MPR mengundang beberapa kepala negara sahabat untuk datang di acara tersebut.
"Kami juga mengundang beberapa kepala negara untuk hadir menyaksikan dan mengikuti pelantikan presiden. Jadi Kalau adik-adik mahasiswa demo itu kurang elok bagi bangsa kita bangsa kita sendiri," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/10/2019).
Baca: Menteri PUPR Janji Pembangunan Kantor Pemerintah dan Rumah Warga Wamena Dikerjakan Bersamaan
Pria yang akrab disapa Bamsoet ini pun berharap pelantikan presiden dan wakil presiden berlangsung lancar.
Hal ini untuk menunjukkan bahwa Indonesia negara yang aman dan dapat menarik investor asing.
"Ya harapannya berjalan lancar khidmat karena ini sekaligus juga membawa nama bangsa di tingkat dunia. Jadi ini akan juga menentukan bagi masa depan ekonomi kita," harap Bamsoet.
"Kalau pelantikannya berlangsung khidmat, kemudian dapat dukungan seluruh rakyat juga, kita harapkan investor dan pengusaha-pengusaha luar negeri akan masuk ke Indonesia dengan tidak was-was. Jadi penting ini," imbuhnya.