Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah ibu-ibu yang mengatasnamakan Solidaritas Emak-Emak Indonesia melakukan aksi di depan Polda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (13/10/2019) siang.
Mereka memprotes sikap represif aparat dalam penanganan aksi yang dilakukan mahasiswa dan pelajar sekaligus memberikan solidaritas terhadap korban tewas dan terluka.
"Kekejaman rezim telah merenggut 5 nyawa anak-anak pemberani pejuang bangsa. Mereka adalah anak-anak kita. Mereka adalah penyambung lidah kita yang sedang menyuarakan kebenaran," ujar seorang peserta aksi, Wiwin Warsiati, di depan Polda Metro Jaya.
Menurut Wiwin, apabila kondisi yang sudah terjadi dibiarkan terus-menerus, bukan tidak mungkin anak-anak mereka lah yang bakal jadi korban.
Baca: Kritikan Media Prancis untuk Barcelona yang Mainkan Griezmann di Sisi Kiri
Baca: Ashanty Jawab Komentar Azriel Hermansyah di Fotonya yang Berhijab, Minta Doa dari Adik Aurel
Baca: Pengamat: Gerindra akan tetap sebagai oposisi
"Kita sebagai perempuan, sebagai ibu, tentu marah atas apa yang telah dilakukan negara melalui aparatnya terhadap anak-anak kita," kata dia.
Wiwin mengatakan, aksi ini merupakan sikap spontan dari kalangan perempuan dari berbagai kalangan.
Mereka merasa sedih atas jatuhnya korban dalam aksi yang dilakukan pelajar dan mahasiswa.
Dalam aksi ini mereka membacakan puisi dan melakukam aksi teaterikal.
Aksi ini juga diwarnai tabur bunga di atas seragam putih abu-abu yang mereka bentangkan.
Emak-emak menyampaikan sejumlah tuntutan lewat aksi ini.
Mereka berharap polisi membebaskan pelajar yang masih ditahan karena ikut aksi selama 23 hingga 30 September lalu.
Berikut 5 tuntutan Solidaritas Emak-Emak Indonesia terkait pengamanan aksi pelajar dan mahasiswa:
1. Bebaskan anak-anak kami (mahasiswa dan pelajar) yang masih ditahan oleh pihak kepolisian.