Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi, Argo Yuwono, mengatakan terduga teroris bernama Fazri Pahlawan alias Abu Zee Ghuroba berperan sebagai pemimpin dari terduga teroris lain.
"(Fazri Pahlawan,-red) merupakan amir dan mengkoordinir untuk bergabung ke Bekasi," kata dia, saat dikonfirmasi, Selasa (24/5/2019).
Dia menjelaskan, Abu Zee berperan mengajak bergabung beberapa orang lain yang diciduk me jadi terduga teroris. Mereka yang direkrut sengaja berdiam di kawasan Bekasi, Jawa Barat.
Setiap hari, kata dia, Abu Zee mengajarkan bela diri. Bela diri dilakukan setiap hari Minggu sore di Perumahan Cluster Paris Residence Bekasi.
Baca: Kepala BNPB: 80 Persen Lahan Terbakar Jadi Kebun
Lalu, dia mengajak terduga teroris yang lain berkumpul di Gunung Salak Bogor untuk persiapan diri sebelum akhirnya melancarkan upaya serangan ke kantor polisi sebagai sasaran.
Hasil pemeriksaan juga mengungkap Abu Zee berperan menikahkan anggota JAD Bekasi lain yang direkrut. Dimana sebanyak empat pasangan dinikahkan olehnya.
"Abu Zee menikahkan Asep Roni dan Sutiyah, Syarial Alamsyah alias Abu Rara dan Fitria Adriana, Devi Rusli Warni dan Putri, Parjo dan Ummu Farida di kontrakan Abu Zee," tambahnya.
Sebelumnya, Tim Densus 88 menangkap sejumlah terduga teroris di Bekasi, Jawa Barat, Senin (23/9/2019). Surya Juniawan alias Haidar Al Ghazi, Asep Roni, Awal Septo Hadi, Sandi Purnama alias Abu Said, Fazri Pahlawan alias Abu Zee Ghuroba, Igun Gunawan alias Gunawan.
Surya Juniawan alias Haidar Al Ghazi ditangkap di Jalan Desa Tridaya Sakti 48, Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat pukul 06.05 WIB. Pria kelahiran Sleman, 21 Juni 1999 itu diketahui jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Al Ghazi diduga ikut baiat di rumah Eka Hendra Utama, ikut latihan bela diri di Perumahan Cluster Paris Residence Bekasi dan mengikuti idad di Gunung Salak Bogor.
Asep Roni ditangkap di Perum Alamanda Regency, Blok N, Jalan Nirwana II, Kelurahan Karang Satria, Kecamatan Tambun Utara Bekasi Jawa Barat pukul 07.05 WIB. Asep Roni diduga memiliki bahan peledak H202 dan serbuk TATP.
Selain itu Asep Roni juga disebut dalam berita acara pemeriksaan (BAP) Tedjo Hadi Broto terkait perencanaan idad dan aksi teror bersama kelompoknya.
Dalam penangkapan itu tim Densus 88 Polri menyita sejumlah barang bukti. Pakaian milik Asep Roni yang digunakan saat idad, sepeda motor dan dua handphone milik Asep Roni dan istrinya, Sutiyah.
Tim Densus 88 juga menangkap dan menggeledah rumah kontrakan milik terduga teroris Awal Septo Hadi di Jalan Aren Jaya II, Bekasi Timur, Kota Bekasi. Dari penggerebekan itu Densus 88 menyita KTP, SIM C dan e-money, kartu nikah atas nama Awal Septo Hadi. Kartu flash, handphone berwarna putih, handphone Blackberry, kartu nama Polres Jakarta Timur, dompet, tas ukuran kecil dan fotokopi KTP atas nama Fazri Pahlawan.