Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengucapkan selamat atas pelantikan presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin yang akan dilaksanakan pada hari ini, Minggu (20/10/2019).
PKS menyebut, pelantikan ini sekaligus mengakhiri pembelahan yang ada pada kampanye pilpres lalu.
"Kami sampaikan selamat atas pelantikan Pak Jokowi dan Kyai Ma'ruf Amin. Pelantikan ini menandai berakhirnya kontestasi pilpres, tidak ada lagi cebong dan kampret semua harus bersatu untuk membangun bangsa kedepan," kata Anggota Majelis Syuro PKS Aboe Bakar Alhabsyi dalam keterangannya, Minggu (20/10/2019).
Aboe Bakar menyebutkan, masih banyak pekerjaan rumah Indonesia yang menjadi tantangan dalam lima tahun ke depan. Ia berharap, Jokowi-Ma'ruf dapat mewujudkan visinya semasa kampanye.
"Saya kira ini adalah sebuah tantangan buat presiden dan wakil presiden untuk merealisasikannya. Apalagi Presiden Jokowi telah diberikan kesempatan kedua, sehingga memiliki waktu yang sangat panjang untuk melaksanakan visinya," tuturnya.
Salah satu masalah yang masih menjadi sorotan publik adalah soal utang, buruh, dan sejumlah proyek yang berasal dari Tiongkok. Dia bilang, masalah itu telah menjadi sorotan sejak lama.
"Masyarakat banyak menghubungkan hal tersebut dengan kedaulatan dan kemandirian kita. Saya kira kita semua akan melihat apakah memang nanti visi itu dikerjakan atau tidak," ungkapnya.
Baca: Jelang Pelantikan Presiden, KRL Rangkasbitung-Tanah Abang Hanya Beroperasi Hingga Kebayoran
Baca: Sebelum ke DPR, Jokowi Akan Terima Sejumlah Pemimpin Negara di Istana
Baca: Ini Jadwal Upacara Pelantikan Jokowi-Maruf
Dalam misi perekonomian, imbuh dia, tantangan Jokowi-Ma'ruf juga semakin berat.
Pasalnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih mentok 5 persen dalam lima tahun kepemimpinan Ayah dari Kaesang Pangarep tersebut.
"Harapan kita pak Jokowi bisa membawa ekonomi Indonesia meroket, seperti pada pernyataan beliau di video-video yang tersebar," tuturnya.
Pada bidang hukum, Aboe Bakar menyebut, misi kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf ialah penegakan hukum yang bersih, efektif dan terpercaya.
Dia harapkan, visi tersebut segera bisa direalisasikan dengan hukum memang ditegakkan sesuatu aturan yang ada.
Sebab, lanjut dia, masih banyak persoalan hukum yang selama ini mengganjal di hati masyarakat.
"Misalkan saja soal penyiraman Novel Baswedan, meninggalnya beberapa peserta demo kemarin, penganiayaan tokoh IT Hermansyah dan lain sebagainya. Semoga visi penegakan hukum yang bagus tersebut akan menjadi secercah harapan untuk masyarakat kedepan," pungkasnya.