4. Slamet Maarif
Ketua Umum PA 212, Slamet Maarif, memperingatkan Prabowo Subianto agar berhati-hati mengambil keputusan jika menjadi menteri kabinet Jokowi-Maruf Amin agar tidak dipermalukan.
Mengutip Kompas.com, Slamet mengaku khawatir keputusan yang diambil Prabowo bisa merusak reputasinya dan menghancurkan partainya.
"Kami mengingatkan Prabowo Subianto untuk hati-hati, jangan sampai dipermalukan di kemudian hari sehingga akan rusak reputasi beliau dan menghancurkan Gerindra di 2024 nanti," kata Slamet saat dikonfirmasi, Selasa.
Walau begitu, Slamet mengatakan pihaknya tidak akan ikut campur dalam hak pribadi Prabowo.
Ia mengungkapkan hanya bisa mendoakan semoga kehadiran Prabowo di kabinet Jokowi sebagai Menteri Pertahanan ada manfaatnya.
"Jika itu keputusan yang diambil Prabowo menjadi Menhan, kita hanya bisa mendoakan semoga ada manfaat buat pertahanan negara dan rakyat," ungkapnya.
5. Mardani Ali Sera
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, mengungkapkan kekhawatirannya terkait Prabowo Subianto yang menerima penawaran dari Jokowi untuk menjadi menteri di Kabinet Kerja Jilid II.
"Hak pribadi Pak Prabowo. Tapi khawatir ada banyak masyarakat yang kecewa dan akan frustasi yang itu buruk bagi demokrasi," ujarnya kepada Tribunnews, Selasa.
Namun, mantan Wakil Ketua BPN ini mengaku tetap berharap partai dan pendukung Prabowo-Sandi bersama dalam oposisi.
"Dan tetap berdoa dan berharap Partai pendukung Prabowo-Sandi bersama dalam oposisi," kata dia.
6. TB Hasanuddin
Terkait masuknya Prabowo Subianto dalam Kabinet Kerja Jilid II, politisi PDIP Tubagus (TB) Hasanuddin, mengingatkan Jokowi agar berhati-hati menempatkan calon menterinya.