Jika Tak Jadi Menteri Lagi, Susi Pudjiastuti Pernah Bilang Akan Liburan Panjang 6 Bulan
TRIBUNNEWS.COM - Mantan menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pernah mengatakan dirinya akan berlibur panjang jika dirinya tak terpilih kembali menjadi menteri di kabinet Jokowi periode selanjutnya.
Susi Pudjiastuti menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan pada periode 2014-2019.
Kini, jabatan tersebut digantikan oleh Edhy Prabowo.
Pada 23 September 2019 lalu, Susi Pudjiastuti sempat mengungkapkan apa yang akan ia lakukan setelah tak lagi menjabat sebagai menteri.
Baca: Susunan Lengkap Nama-nama Menteri Kabinet Indonesia Maju yang Diumumkan Jokowi Pagi Ini
Setelah memberi kuliah umum di New York University, Senin (23/9/2019), Susi mengungkapkan bahwa dirinya pun penasaran apa yang akan terjadi setelah 20 Oktober.
"Menarik untuk melihat apa yang akan terjadi setelah 20 0ktober 2019," ucapnya dilansir Kompas.com.
Kepada mahasiswa lain yang bertanya apa rencananya setelah 20 Oktober 2019, Susi mengatakan akan mengambil jeda.
"Saya akan berlibur. Enam bulan akan holiday," ujar Susi sambil tertawa lebar.
Baca: Deretan Gaya Susi Pudjiastuti Usai Tenggelamkan Kapal Pencuri Ikan, Minum Kopi hingga Panjat Tebing
Ditemui di kesempatan yang berbeda, Susi pun ditanyai apakah kegiatan penenggelaman kapal ilegal pencuri ikan akan terus dilakukan jika dirinya tak lagi menjabat sebagai menteri KKP.
Dalam beberapa kesempatan penenggelaman kapal di Pontianak dan Natuna, ia selalu mengatakan bahwa kegiatan ini adalah yang terakhir kalinya.
Dilansir Kompas.com, ia menyebutkan penenggelaman 40 kapal selama dua hari di Pontianak dan Natuna adalah kegiatan penenggelaman penutup selama dirinya menjabat sebagai menteri KKP.
"Ini penenggelaman terakhir oleh saya. Selama dua hari ini kami sudah menenggelamkan 40 kapal asing pencuri ikan di Pontianak dan Natuna," kata Susi saat menenggelamkan sejumlah kapal asing di Selat Lampa, Natuna, Kepulauan Riau, Senin (7/10/2019).
Susi mengatakan, selama menjabat sebagai menteri KKP, ia sudah menenggelamkan 556 kapal asing pencuri ikan.
Mayoritas berasal dari Vietnam.