Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan, Dokter Terawan Agus Putranto langsung tancap gas untuk membenahi masalah jaminan kesehatan nasional (JKN) yang terus mengalami defisit.
Terawan mengatakan, Kementerian Kesehatan akan langsung melakukan pertemuan dengan Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris, Jumat (25/10/2019).
"Langkah pertama saya (membenahi BPJS) besok akan menemui Kepala BPJS. Soal bagaimananya nanti setelah saya bicara dengan apa yang terbaik solusinya," kata Terawan saat ditemui awak media di Kantor Kemenkes, Jakarta, Kamis (24/10/2019).
Baca: Alasan Jokowi Tetap Lantik Dokter Terawan Jadi Menteri Kesehatan: Rekam Jejaknya Tidak Diragukan
Baca: Raja Thailand Pecat Enam Pejabat Istana Karena Kesalahan Disiplin Parah dan Perbuatan Jahat
Baca: KPK Telisik Suap Imam Nahrawi Lewat Istrinya
Selain BPJS Kesehatan, Terawan juga akan secara bertahap menjajaki pertemuan dengan sejumlah kementerian lainnya.
Satu di antaranya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
"Tapi harus satu persatu siapa yang punya waktu duluan," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, defisit yang dialami BPJS Kesehatan diprediksi akan semakin membengkak hingga akhir tahun.
Kemenkeu memprediksi akumulasi defisit yang dialami hingga akhir tahun 2020 akan menyentuh angka Rp 32 triliun.
Alasan Jokowi
Presiden Jokowi melantik Dokter Terawan Agus Putranto sebagai Menteri Kesehatan (Menkes), Rabu (23/10/2019) meskipun Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) Pusat Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sempat mempermasalahkannya.
MKEK IDI sebelumnya meminta Presiden Jokowi tidak melantik Dokter Terawan karena sedang menerima sanksi atas pelanggaran etik kedokteran.
Jokowi pun menjelaskan pertimbangannya tetap melantik Dokter Terawan.
Baca: Raja Thailand Pecat Enam Pejabat Istana Karena Kesalahan Disiplin Parah dan Perbuatan Jahat
Jokowi menjelaskan Dokter Terawan memiliki kemampuan manajemen yang baik dalam memimpin sebuah organisasi.
Hal tersebut dibuktikan ketika Dokter Terawan menjadi Kepala RSPAD Gatot Subroto.
Selain itu, Dokter Terawan menjabat sebagai ketua dokter militer dunia.
"Seorang menteri harus memiliki kemampuan manajemen, baik manajemen anggaran, manajemen personalia, hingga manajemen distribusi anggaran agar bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas," kata Jokowi, Kamis (24/10/2019).
Baca: Prabowo Masuk Kabinet, Mahfud MD Singgung Soal Sumpah dan Kecairan: Rasanya Hubungan Tuh Enak
"Artinya apa, artinya track record (rekam jejak) beliau tidak diragukan lagi. Dokter Terawan juga memiliki pengalaman di lapangan dalam menghadapi bencana dan berbagai ancaman penyakit endemik," ujar Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo tersebut menyebut dalam beberapa kali pertemuan, Dokter Terawan dipandang memiliki orientasi preventif atau pencegahan.
Baca: Alasan Jokowi Kemabali Tunjuk Yasonna Laoly Jadi Menteri Hukum dan HAM
"Artinya yang berkaitan dengan pola hidup yang sehat pola makan yang sehat, olahraga yang sehat. Pencegahan ini yang diutamakan. Bukan titik beratnya pada mengurusi yang orang sakit. Tapi membuat rakyat kita sehat," kata Jokowi.
2 tugas utama dari Jokowi
Dr Terawan Agus Putranto resmi melakukan serah terima jabatan (sertijab) dengan Nila Moeloek sebagai menteri kesehatan di Kantor Kementerian Kesehatan, Kamis (24/10/2019).
Dalam pidato perdananya, Terawan, yang juga seorang purnawirawan TNI tersebut, mengatakan, presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengamanatkan dua tugas utama yang harus diselesaikan dalam lima tahun ke depan.
"Saya menerima arahan bapak presiden sesaat sebelum dilantik beberapa isu kesehatan yang diamanatkan bapak presiden untuk diselesaikan," kata Terawan.
Baca: Puluhan jenazah di dalam truk kontainer di Inggris berkebangsaan China
Baca: Live Score Hasil Partizan vs Man United Liga Eropa, Tonton via SCTV dan Vidio Platinum Simak di Sini
Baca: Hasil French Open 2019: Jonatan Christie Lolos ke Perempat Final, Hafiz/Gloria Terhenti
Adapun, kata dia, dua isu utama tersebut ialah masalah stunting dan masalah carut-marutnya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
"Jadi saya mohon izin dulu kepada kepala BPJS karena ini menjadi arahan langsung dari bapak presiden dan bisa disampaikan dengan penuh sukacita," bebernya.
Dia menambahkan, masalah kesehatan lain yang juga harus diselesaikan adalah mahalnya biaya kesehatan hingga penggunaan alat kesehatam buatan dalam negeri di rumah sakit yang masih minimal.
"Tapi saya senang banget sekali ternyata ibu menteri, sudah merintisnya dengan produksi bahan baku obat yang tadinya tadi tidak terpikirkan sekarang sudah ada 15 bahan baku obat (dalam negeri)," terangnya.
Dia mengajak seluruh pejabat dan aparatur sipil negara (ASN) Kemenkes untuk bersama-sama mencari penyelesaian masalah tersebut.
"Hal yang telah disampaikan presiden tersebut akan menjadi fokus perhatian kita bersama untuk bisa diupayakan solusinya," pungkasnya.
Susunan kabinet Jokowi-Maruf Amin
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan susunan kabinet untuk periode keduanya, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Didampingi Wakil Presiden Maruf Amin, Jokowi menyebut satu per satu susunan Kabinet Indonesia Maju.
Inilah nama-nama menteri di Kabinet Kerja Jilid 2 Jokowi:
1. Mahfud MD - Menko Polhukam
2. Airlangga Hartato - Menko Perekonomian
3. Muhadjir Effendy - Menko PMK
4. Luhut Binsar - Menko Kemaritiman dan Investasi
Menteri-menteri:
5. Prabowo Subianto - Menteri Pertahanan
6. Pratikno - Menteri Sekretaris Negara
7. Tito Karnavian - Menteri Dalam Negeri
8. Retno LP Marsudi - Menteri Luar Negeri
9. Jenderal (purn) Fachrul Razi - Menteri Agama
10. Yasonna H Laoly - Menteri Hukum dan HAM
11. Sri Mulyani - Menteri Keuangan
12. Nadiem Makarim - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
13. dr. Terawan - Menteri Kesehatan
14. Juliari P Batubara - Menteri Sosial
15. Ida Fauziah - Menteri Tenaga Kerja
16. Agus Gumiwang K - Menteri Perindustrian
17. Agus Suparwanto - Menteri Perdagangan
18. Arifin Tasrif - Menteri ESDM
19. Basuki Hadimuljono - Menteri PUPR
20. Budi Karya Sumadi - Menteri Perhubungan
21. Jhonny G Plate - Menteri Komunikasi dan Informatika
22. Syahrul Yasin Limpo - Menteri Pertanian
23. Siti Nurbaya Bakar - Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup
24. Edhy Prabowo - Menteri Kelautan dan Perikanan
25. Abdul Halim Iskandar - Menteri Desa
26. Sofyan Djalil - Menteri Agraria dan Tata Ruang Republik
27. Suharso Monoarfa - Kepala Bapenas
28. Tjahjo Kumolo - Menteri PAN-RB
29. Erick Thohir - Menteri BUMN
30. Teten Masduki - Menteri Koperasi dan UMKM
31. Wishnutama - Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif
32. Gusti Ayu Bintang Darmavati - Menteri PPA
32. Bambang Brojonegoro - Menteri Riset
33. Zainudin Amali - Menteri Pemuda dan Olahraga
34. Moeldoko- Kepala Staf Kepresidenan Indonesia
36. Pramono Anung - Sekretaris Kabinet
37. Bahlil Dahalia - Kepala BKPM
38. St Burhanuddin - Jaksa Agung